Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) Muhamad Akbar menargetkan proses restrukturisasi utang perseroan dengan 10 kreditur rampung akhir tahun ini.
Akbar berharap lewat restrukturisasi itu kinerja keuangan perusahaan baja pelat merah itu bisa berbalik positif ke depan.
“[Restrukturisasi utang] beres itu, targetnya tahun ini selesai,” kata Akbar saat ditemui di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Akbar menuturkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta dirinya untuk membenahi kinerja keuangan KRAS yang cukup lama merugi selepas ditunjuk sebagai pucuk pimpinan baru perusahaan.
Akbar baru saja ditunjuk pemegang saham KRAS sebagai direktur utama perusahaan baja negara itu lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (16/12/2024). Dia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Komersial KRAS sejak 31 Juli 2023 lalu.
“Arahan pasti karena kami adalah perusahaan profit oriented itu nomor 1, kinerja keuangan harus menjadi hal yang utama untuk membalikkan Krakatau Steel ini menjadi perusahaan yang untung,” kata dia.
Baca Juga
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) KRAS memberikan lampu hijau atas rencana restrukturisasi utang lanjutan senilai US$1,44 miliar atau setara dengan 21,55 triliun kepada 10 kreditur perseroan.
Sebagaimana diketahui, perseroan dan 10 kreditur telah menyepakati perjanjian kredit restrukturisasi yang diteken pada 30 September 2019. Dalam perjanjian tersebut, total utang yang direstrukturisasi mencapai US$1,94 miliar.
Sampai akhir tahun ini, perseroannya telah membayar sebagian pokok utang dan bunga dengan nilai keseluruhan US$509 juta. Pembayaran ini membuat utang perseroan kepaa kreditur menjadi US$1,4 miliar.
Program penyelesaian utang, yang tercantum dalam RPK perseroan, adalah optimalisasi kinerja operasional bisnis baja melalui pengoperasional Hot Strip Mill (HSM) 1.
Langkah selanjutnya adalah optimalisasi aset tetap berupa lahan dan divestasi perseroan di entitas anak usaha, serta melakukan fundraising dari optimalisasi kepemilikan saham di entitas anak usaha dan asosiasi pada masa mendatang.
Sampai dengan kuartal III/2024, KRAS mencatatkan kerugian melebar ke level US$185,22 juta, lebih dalam dari posisi kerugian periode yang sama tahun sebelumnya di angka US$61,4 juta.
Adapun, pendapatan KRAS turut susut separuhnya ke level US$657 juta dari posisi pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya di angka US$1,26 miliar.