Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Turun, Aksi Profit Taking Tekan IHSG

Analis memproyeksikan bahwa aksi profit taking masih masih terus berlanjut pada perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Jumat (11/3/2022), beriringan dengan terjadinya koreksi secara serentak sejumlah harga komoditas.
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Analis memproyeksikan bahwa aksi profit taking masih masih terus berlanjut pada perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Jumat (11/3/2022), beriringan dengan terjadinya koreksi secara serentak sejumlah harga komoditas.

Setelah mengalami kenaikan harga, pada hari ini sebagian besar komoditas justru mengalami penurunan. Misalnya, harga batu bara terpantau turun sebesar 15,42 persen, minyak mentah turun 3,36 peren, dan timah turun 9,14 persen.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Frankie Wijoyo Prasetio mengungkapkan koreksi serentak harga sejumlah komoditas utama dunia ini pun menjadi sentimen utama dari aksi profit taking yang pada hari diproyeksikan masih terus berlanjut.

“Jadi penurunan harga komoditas ini juga akan menekan harga-harga saham komoditas yang sempat memanas awal pekan ini,” ungkap Frankie kepada Bisnis, Jumat (11/3/2022).

Frankie menjelaskan bahwa kenaikan komoditas pada pekan ini menjadi salah satu pendorong IHSG bisa mencetak level tertingginya alias all time high (ATH) di posisi 6.996 pada awal pekan ini.

Menurut Frankie, dengan lonjakan harga komoditas sebelumnya pasca konflik Ukraina-Rusia, otomatis membuat saham-saham komoditas menjadi incaran banyak investor.

“Namun seiring penurunan harga-harga komoditas utama dunia, saham-saham komoditas yang menopang kenaikan IHSG pekan ini juga rentan akan terjadinya koreksi,” ujarnya.

Alhasil, saham-saham komoditas mayoritas koreksi semenjak tanggal 8 Februari lalu, diikuti oleh penurunan IHSG.

Selain turunnya harga komoditas, Frankie juga mengungkapkan sentimen lain yang menekan laju IHSG yaitu dari data inflasi AS terbaru yang telah menyentuh level 7,9 persen atau tertinggi selama 40 tahun ini.

Oleh sebab itu, Frankie memperkirakan ruang The Fed untuk dovish menjadi lebih terbatas, dan sangat berpeluang menekan pasar modal di banyak negara, termasuk Indonesia.

Kedepannya, Frankie menyatakan bahwa aksi profit taking bisa saja terus berlanjut jika harga komoditas dunia tetap melanjutkan penurunan. Ditambah lagi, jika AS nantinya menaikan suku bunga banknya untuk meredam laju inflasi.

Terkait hal tersebut, Frankie menyebutkan bahwa aksi profit taking saat ini tidak akan seagresif beberapa hari kemarin, khususnya pada saham-saham komoditas.

Hal tersebut dipicu oleh tetap tingginya permintaan akan komoditas akibat suplai yang terkendala selama konflik Ukraina-Rusia, sehingga investor masih menantikan progres pergerakan harga komoditas dan isu geopolitik Ukraina-Rusia.

Terkait sentimen tersebut, Frankie pun merekomendasikan saham seperti  ITMG, ADRO, dan PTBA untuk tetap mempertimbangkan buy one weakness pada saham-saham komoditas tersebut yang secara teknikal telah kembali ke level support-nya.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG terpantau parkir di posisi 6.890,51 di akhir sesi I, melemah 0,48 persen atau 33,50 poin. Di mana sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang 6.857,11 - 6.924,01

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper