Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Masih Menunggu Momentum Beli Saham Properti

Investor masih menunggu untuk membeli saham properti dan real estat karena beberapa katalis yang masih membayangi di tahun ini.
Pekerja melintas di depan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (12/8/2020). Bisnis/Abdurachman
Pekerja melintas di depan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (12/8/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Analis mengungkapkan saat ini investor masih menunggu untuk membeli saham properti dan real estat karena beberapa katalis yang masih membayangi di tahun ini.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan bahwa indeks IDX Sector Properties & Real Estate pada masa pandemi Covid-19 mengalami penurunan kinerja sehingga tidak diminati oleh investor.

Selain kinerjanya secara sektoral yang negatif, penurunan minat juga terlihat pada keluarnya emiten-emiten properti dan real estat dalam konstituen indeks LQ45.

Terlepas dari itu Wawan mengakui bahwa secara prospek seiring dengan pertumbuhan ekonomi, ekspektasi pelaku pasar untuk sektor properti akan ada peningkatan tetapi dibayangi beberapa katalis negatif. 

Wawan memperkirakan bahwa ekspektasi perbaikan kinerja emiten properti di kuartal IV/2021 tidak akan melebihi kinerja pada masa sebelum pandemi, walau sudah mulai membaik jika dibandingkan 2020.

Sementara, sektor lain pada tahun ini justru telah mulai nampak mencatatkan pertumbuhan kinerja signifikan. Terutama sektor finansial menurut Wawan telah melampaui kinerja pada sebelum pandemi Covid-19.

“Kalau seperti itu, saya rasa investor masih wait and see terhadap sektor properti,” ungkap Wawan kepada Bisnis, Kamis (24/2/2022).

Di sisi lain, karena perbaikan kinerja yang cenderung lambat, di tahun ini pelaku pasar sedang menanti kenaikan suku bunga yang secara tidak langsung ungkap Wawan akan menahan investor untuk berinvestasi di sektor properti ini.

Selain itu, di dalam negeri pemerintah diketahui melakukan Program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau tax amnesty jilid II yang membuat minat investor pada sektor properti dan real estat ikut menurun.

Terlepas dari itu, Wawan berpendapat bahwa para pelaku pasar saat ini tengah menunggu laporan keuangan tahun 2021 sebagai petunjuk apakah ada pertumbuhan atau tidak di sektor properti.

Kemudian juga pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2022 apakah bisa setinggi pertumbuhan pada kuartal IV/2021 yaitu sebesar 5 persen.

Wawan juga mengharapkan bahwa kenaikan harga komoditas akibat konflik Ukraina dan Rusia bisa ikut berdampak positif bagi indeks IDX Sector Properties and Real Estate.

“Mudah-mudahan itu bisa menjadi katalis positif juga, tapi bukan dalam waktu dekat ini. Mungkin [pertumbuhan IDX Sector Properties and Real Estate] di kuartal tiga atau empat di tahun ini,” ungkap Wawan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, per Kamis (24/2/2022), indeks IDX Sector Properties & Real Estate sepanjang tahun telah melemah 7,09 persen.

Sedangkan dengan kinerja terburuk sepanjang tahun ini berada pada indeks IDX Sector Technology yang mencatatkan pelemahan sebesar 10,29 persen.

Pelemahan tersebut tidak sejalan dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah mencatatkan pertumbuhan 3,59 persen secara year to date (ytd).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper