Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti, PT MNC Land Tbk., berencana untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement.
Mengutip keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode saham KPIG itu akan menerbitkan 8.062.572.666 atau 8,06 miliar saham dengan nominal saham Rp100 per saham melalui aksi private placement.
Jumlah itu setara dengan 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan sebesar 80.625.726.664 atau 80,6 miliar saham.
Jika rencana aksi tersebut dilaksanakan, pemegang saham KPIG berpotensi mengalami penurunan kepemilikan saham atau terdilusi 9,09 persen.
Adapun, pada penutupan perdagangan Rabu (19/5/2021) KPIG parkir di level Rp104 per saham. Jika aksi private placement dilakukan menggunakan harga dengan asumsi harga penutupan itu, maka KPIG berpotensi menggalang dana mencapai Rp838,5 miliar.
Manajemen MNC Land menjelaskan bahwa penggalangan dana segar itu direncanakan akan digunakan untuk membiayai pengembangan dan pembangunan proyek KEK MNC Lido City.
Untuk diketahui, KEK MNC Lido City merupakan sebuah proyek pengembangan kawasan hunian, komersial, destinasi wisata, dan resor terintegrasi seluas 3.000 hektar.
Saat ini fokus kegiatan adalah pengembangan dan pembangunan infrastruktur lanjutan dan kegiatan lainnya yang diperlukan.
“Selain itu, pengembangan dan pembangunan juga akan dilaksanakan untuk komponen proyek, yang meliputi penyelesaian lapangan golf 18-hole berstandar PGA beserta pembangunan club house, Lido Music and Arts Center, Lido World Garden dan MNC Park – Theme Park berstandar internasional pertama di Indonesia,” tulis manajemen MNC Land dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (20/5/2021).
Adapun, KPIG mengaku belum memiliki keterangan detil mengenai calon pemodal atas rencana aksi private placement itu.
Di sisi lain, untuk melancarkan aksi itu perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUSPLB) pada 25 Juni 2021.
Mengingat jangka waktu pelaksanaan adalah selama 2 tahun terhitung sejak tanggal RUPSLB yang menyetujui Penambahan Modal, maka penggunaan dana dapat berubah dan disesuaikan dengan kebutuhan dana Perseroan pada saat pelaksanaan Penambahan Modal tersebut.
