Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gencar Ekspansi, IRRA Cari Pendanaan Pihak Ketiga

Direktur Keuangan Itama Ranoraya Pratoto Raharjo mengatakan bahwa perseroan berencana melakukan pencarian dana segar melalui berbagai sumber untuk membiayai sejumlah rencana ekspansi perseroan.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk., berencana mencari pendanaan dari pihak ketiga untuk membiayai rencana ekspansi perseroan.

Direktur Keuangan Itama Ranoraya Pratoto Raharjo mengatakan bahwa perseroan berencana melakukan pencarian dana segar melalui berbagai sumber untuk membiayai sejumlah rencana ekspansi perseroan.

Hal itu pun seiring dengan perseroan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam RUPSLB yang digelar Kamis (22/4/2021), untuk menjaminkan aset dan/atau harta kekayaan perseroan dengan nilai lebih dari 50 persen dari ekuitas sehubungan dengan perolehan pendanaan bagi perseroan.

“Kemungkinan akan disiapkan instrumen pendanaan ambil yang paling baik dan memberikan benefit baik bagi perseroan, sehingga bisa saja pinjaman bank bisa galang melalui pasar modal,” ujar Pratoto saat paparan publik, Kamis (22/4/2021).

Kendati demikian, emiten berkode saham IRRA itu tidak menyebutkan secara perinci target dana yang ingin dihimpun oleh perseroan.

Sebagai gambaran, IRRA mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sekitar Rp250 miliar-Rp300 miliar. Capex itu akan digunakan untuk membiayai kebutuhan organik dan anorganik perseroan.

Perseroan juga menargetkan dapat merampungkan proses akuisisi sister company PT Oneject Indonesia pada akhir 2021 atau awal 2022.

Adapun, rencana akuisisi Oneject telah diungkapkan perseroan sejak IRRA melantai di Bursa Efek Indonesia pada 15 Oktober 2019 lalu. Namun, rencana itu tertunda akibat pandemi Covid-19.

Oneject adalah perusahaan produsen alat suntik salah satunya jenis sekali pakai atau Auto Disable Syringe (ADS) dan telah berstandar WHO.

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif mengatakan bahwa realisasi akuisisi Oneject menanti peresmian pembangunan pabrik yang sedang dibangun oleh Oneject.

“Waktu [akuisisi] kami tunggu peresmian pabrik baru dulu yang rencana dilakukan setelah Idulfitri, sehingga baik dari administrasi terkait dengan akuisisi bisa dilakukan pada kuartal akhir 2021 atau awal 2022 semua proses sudah selesai,” ujar Heru.

IRRA meyakini dengan mengakuisisi Oneject dapat semakin memacu kinerja perseroan ke depannya.

Adapun, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada tahun ini mampu tumbuh 80 persen hingga 100 persen. Heru menjelaskan bahwa utuk mencapai target tersebut, perseroan masih mengandalkan produk Jarum Suntik ADS, Mesin Apheresis (Plasma Darah), Antigen Test.

Selain itu juga terdapat produk baru yaitu Avimac, produk immunomodulator yang akan mulai dipasarkan pada kuartal II/2021.

Pada kuartal I/2021, IRRA berhasil membukukan total pendapatan perseroan sebesar Rp228,17 miliar atau tumbuh 754,1 persen dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp26,71 miliar.

Sementara itu, laba bersih sebesar Rp20,91 miliar atau tumbuh 853,6 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih kuartal I/2020 yang hanya sebesar Rp2,2 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper