Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody’s Sematkan Outlook Negatif Untuk APLN, Ini Penyebabnya

Dalam 5 bulan pertama 2019, Agung Podomoro meraih marketing sales sekitar Rp700 miliar yang setara dengan 22 persen dari target 2019 senilai Rp3,2 triliun. Penjualan pemasaran yang lemah disebabkan oleh sentimen pembeli yang buruk menjelang pemilihan presiden Indonesia.
Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) Cosmas Batubara (kanan) berbincang dengan Komisaris Utama Bacelius Ruru seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) Cosmas Batubara (kanan) berbincang dengan Komisaris Utama Bacelius Ruru seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga pemeringkat internasional, Moody’s Investors Service menurunkan outlook PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) dari stabil menjadi negatif.

“Perubahan prospek peringkat menjadi negatif dari stabil mencerminkan credit metrics APLN yang berpotensi melemah dari ambang batas yang ditetapkan untuk rating B1, jika penjualan perusahaan tertunda pada tahun ini dan marketing sales gagal untuk pick-up pada paruh kedua tahun ini,” ungkap Jacintha Poh, Vice President and Senior Credit Officer Moody’s.

Dalam 5 bulan pertama 2019, Agung Podomoro meraih marketing sales sekitar Rp700 miliar yang setara dengan 22 persen dari target 2019 senilai Rp3,2 triliun. Penjualan pemasaran yang lemah disebabkan oleh sentimen pembeli yang buruk menjelang pemilihan presiden Indonesia.

Sementara itu, APLN juga berhasil melakukan penjualan Bali Sofitel dan mengakui laba bersih sebesar Rp366 miliar pada Maret 2019. Poh menambahkan, Agung Podomoro juga berencana untuk menjual properti investasi kedua di Jakarta pada semester II/2019 dan menggunakan sebagian dari hasil untuk mengurangi utang.

Jika penjualan properti investasi kedua tidak terjadi, maka metrik kredit APLN juga masih dapat pulih selama 12-18 bulan ke depan jika perusahaan mampu mencapai marketing sales sekitar Rp3 triliun pada 2019 dan 2020 dan penjualan lahan industri di Karawang bisa mencapai Rp2,5 triliun.

Selain itu, penegasan peringkat perusahaan Agung Podomoro pada B1 mencerminkan posisi pasar dan portofolio investasi perusahaan yang telah mapan dan memiliki pendapatan berulang yang sehat.

Untuk 12 bulan yang berakhir pada 31 Maret 2019, pendapatan berulang Agung Podomoro berkontribusi sebesar 35% dari total pendapatan, sekitar Rp1,6 triliun. Moody memperkirakan arus kas berulang APLN bakal sekitar 0,8x dari beban bunga.

Bila dalam 12-18 bulan ke depan, dengan asumsi bahwa penjualan yang kedua properti investasi tidak terjadi, Moody's mengharapkan APLN dapat menaikkan pendapatan berulang sekitar 10 persen, sebagian besar didorong oleh pembukaan dari mal ritel baru di Medan dan hotel di Bandung.

Perlu diketahui, pada Mei 2019, Agung Podomoro memperoleh fasilitas pinjaman berjangka baru untuk jatuh tempo obligasi.

Sementara itu, Moody’s dapat menurunkan peringkat jika metrik kredit Agung Podomoro dan likuiditas melemah, karena kegagalan untuk mencapai marketing sales setidaknya Rp3 triliun, penurunan bisnis properti yang menyebabkan pelemahan dalam operasi perusahaan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper