Bisnis.com, JAKARTA — PT Duta Intidaya Tbk. (DAYA), pengelola jaringan ritel Watsons Indonesia, berencana memperluas cakupan bisnisnya dengan menambah lima kegiatan usaha baru di bidang iklan digital hingga produk rumah tangga.
Manajemen menjelaskan bahwa DAYA akan menambah kegiatan usaha dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 73100 di bidang periklanan dan KBLI 47599, 47737, 47219, serta 47592 untuk bidang produk eceran lainnya.
“Hal ini sebagai strategi untuk memperluas cakupan bisnis, serta meningkatkan daya saing di industri ritel dan pemasaran digital,” ungkap manajemen DAYA dalam keterbukaan informasi yang dikutip, Sabtu (17/5/2025).
Berdasarkan studi kelayakan yang disusun oleh Kantor Jasa Penilai Publik Yanuar, Rosye dan Rekan (Y&R), rencana perluasan lini usaha DAYA dinilai layak dari aspek pasar, teknis, model bisnis, ataupun keuangan.
Studi menunjukkan, untuk bisnis periklanan, potensi pasar nasional pada tahun ini mencapai US$934 juta. Sementara untuk kategori produk eceran, potensi pasar industri kecantikan dan perawatan diri diperkirakan sebesar US$9,74 miliar.
Dengan potensi tersebut, manajemen DAYA bakal menargetkan pendapatan sekitar Rp5,7 miliar dari lini bisnis ritel dan Rp1,2 miliar dari bisnis periklanan.
Baca Juga
Secara keuangan, rencana ini dinilai efisien dan menjanjikan. Proyeksi menyebutkan nilai investasi awal dapat ditutup dalam waktu singkat, dengan net present value (NPV) sebesar Rp32,3 miliar dan return on investment (ROI) rata-rata 44,57% selama 5 tahun.
Perseroan juga menegaskan tidak ada dampak material yang membahayakan terhadap operasional maupun struktur keuangan, sebab seluruh inisiatif akan dijalankan dengan memanfaatkan infrastruktur dan SDM yang telah ada.
Seiring rencana ekspansi tersebut, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Mei 2025. Agenda utamanya adalah meminta persetujuan untuk menyesuaikan Pasal 3 Anggaran Dasar.
____________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.