Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Agung Podomoro (APLN) Beberkan Alasan Jual Mal hingga Hotel

Agung Podomoro (APLN) diketahui menjadi salah satu emiten properti yang rajin menjual aset. Terbaru, perusahaan melepas Hotel Pullman Vimala Hills Resort.
Pengunjung mencari informasi unit rumah Agung Podomoro Land saat berlangsungnya festival properti bertajuk Home Easy Loana di Jakarta, Selasa (5/11/2024).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung mencari informasi unit rumah Agung Podomoro Land saat berlangsungnya festival properti bertajuk Home Easy Loana di Jakarta, Selasa (5/11/2024).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) bukannya tanpa alasan melepas sederet aset strategisnya. Alih-alih karena boncos, aksi divestasi justru diklaim menjadi jurus perusahaan untuk memperkuat fundamentalnya.

APLN diketahui menjadi salah satu emiten properti yang rajin menjual aset. Terbaru, emiten yang melantai di bursa sejak November 2010 ini, melepas Hotel Pullman Vimala Hills Resort di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, pada akhir tahun lalu.

Jika ditarik lebih jauh, perseroan melalui anak usahanya PT Tiara Metropolitan Indah juga telah menjual aset Mal Neo Soho kepada PT NSM Assets Indonesia dengan mahar mencapai Rp1,44 triliun. Transaksi ini terjadi medio September 2023.

Direktur Utama Agung Podomoro Land, Bacelius Ruru, mengatakan bahwa sebagai perusahaan properti, salah satu obyektif APLN adalah menciptakan nilai atas aset-aset yang dibangun. Jika nilai atau value meningkat, perseroan tidak segan melakukan penjualan yang hasilnya bakal digunakan untuk modal memulai proyek baru.

“Inilah yang sebenarnya kami lakukan sejak tahun 2017 dengan menjual beberapa aset baik mal, hotel maupun tanah,” ujarnya dalam wawancara terbatas, Rabu (19/2/2025).

Selama periode 2017 – 2024, total terdapat 7 aset hotel, mal, dan tanah yang telah dijual APLN dengan nilai sekitar Rp14 triliun. Sebagian besar hasil penjualan digunakan untuk membiayai proyek ataupun membayar kewajiban utang.

Bacelius Ruru atau biasa disapa Lius menuturkan, proyek yang dibangun APLN antara lain Podomoro Park (Bandung), Parkland Podomoro (Karawang), hingga Bukit Podomoro Jakarta. Adapun, kewajiban yang dilunasi sekitar Rp4 triliun.

Dia menyatakan strategi penjualan tidak membuat aset APLN turun signifikan. Sebagai gambaran, total aset perusahaan tercatat Rp28,79 triliun pada 2017. Namun, hingga kuartal III/2024, total aset perusahaan masih mencapai Rp27,14 triliun.

“Justru selama 2017 hingga kuartal III/2024, kami bisa memangkas liabilitas atau utang perusahaan sebesar Rp3,38 triliun menjadi Rp13,91 triliun,” ucapnya.

Di samping itu, Lius menambahkan bahwa ekuitas perseroan juga meningkat dari posisi Rp11,49 triliun pada 2017 menjadi Rp13,23 triliun. Posisi itu lantas membuat gearing ratio APLN menyusut dari level 0,8 menjadi 0,5 pada 2024.

Selain memperkuat fundamental, dia menyatakan penjualan aset digunakan secara signifikan untuk mengurangi jumlah utang, termasuk melunasi seluruh utang dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Dengan demikian, perusahaan tidak lagi menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar yang kini mengalami kenaikan.

“Penjualan aset merupakan strategi bisnis yang menguntungkan dengan menekankan bahwa aksi korporasi adalah bentuk realization of capital appreciation, di mana aset yang telah berkembang dijual untuk merealisasikan keuntungan dari kenaikan nilainya, serta mengoptimalkan nilai aset,” ungkap Lius.

Sementara itu, dari lantai bursa, saham APLN bertengger di level Rp87 per saham hingga Rabu (19/2). Jika dibandingkan posisi setahun lalu, banderol itu turun sebesar 29,27% dan merosot hingga 44,23% dalam kurun 5 tahun terakhir. 

__________ 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper