Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mengonfirmasi telah terjadi aksi permintaan pekerjaan oleh pihak yang mengatasnamakan pengusaha lokal kepada kontraktor salah satu pabrik perseroan, yaitu China Chengda Engineering Co. Ltd.
General Manager of Legal & Corporate Secretary Chandra Asri Pacific Erri Dewi Riani menyampaikan China Chengda Engineering merupakan kontraktor pabrik kimia chlor alkali-ethylene dichloride (CA-EDC) milik PT Chandra Asri Alkali (CAA) yang berlokasi di Cilegon, Banten.
“Bahwa benar, Chengda didatangi oleh perwakilan yang mengatasnamakan pengusaha lokal. Mereka bermaksud untuk meminta pekerjaan dari Chengda terkait proyek PT CAA tersebut,” jelasnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (16/5/2025).
Erri menjelaskan aksi ‘pemalakan’ itu, berisiko mengganggu jadwal pembangunan pabrik yang telah ditentukan sebelumnya. Proyek pabrik Chlor Alkali – Ethylene Dichloride (CA-EDC) TPIA itu telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional.
“Selain itu, permintaan atas pengerjaan proyek CAA tanpa proses lelang akan berpotensi mempengaruhi standar yang diperlukan, serta good corporate governance dalam rangka pembangunan pabrik PT CAA,” imbuhnya.
Pembangunan pabrik kimia itu diperkirakan menciptakan 3.000 lapangan kerja selama masa konstruksi dan menyediakan 250 pekerjaan tetap, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi nasional.
Pabrik tersebut diestimasi akan mengurangi impor Chlor Alkali hingga Rp4,9 triliun per tahun dan menghasilkan devisa sebesar Rp5 triliun melalui ekspor EDC.
Agar dapat segera ditindaklanjuti, Erri menjelaskan TPIA pada 13 Mei 2025 telah berkoordinasi dengan Chengda untuk segera mengadakan klarifikasi mengenai aksi minta jatah proyek tersebut.
“Perusahaan juga telah memenuhi undangan rapat fasilitasi penyelesaian permasalahan investasi PT CAA yang difasilitasi BKPM pada 14 Mei 2025,” kata Erri.
Rapat tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Kapolda Banten, Gubernur Banten, Kapolres Cilegon, Walikota Cilegon, Kadin Pusat, Kadin Banten, serta Kadin Cilegon.
Seperti diberitakan Bisnis, mencuatnya kabar pemalakan proyek TPIA berawal dari unggahan video yang beredar salah satunya melalui akun TikTok Fakta Banten, pada Minggu (11/5/2025), pihak-pihak tersebut bertemu dengan perwakilan dari Chengda.
Terlihat dalam video, beberapa orang mengenakan seragam putih dan hitam lambang Kadin ikut bersuara dalam pertemuan tersebut. Tak hanya Kadin, terdapat lembaga asosiasi dan ormas lain yang disebutkan turut hadir dalam agenda tersebut seperti HIPPI, Hipmi, Gapensi, HNSI, dan lainnya.
Pada pertengahan video, seseorang yang mengaku perwakilan Kadin Cilegon mulai meninggikan suara dan memperjelas tujuan agenda pertemuan tersebut yakni meminta 'porsi' dari proyek pembangunan pabrik.
"Tanpa ada lelang, porsinya harus jelas tanpa ada lelang Rp5 triliun untuk Kadin, Rp3 triliun untuk Kadin tanpa ada lelang," jelas salah satu pria yang mengaku perwakilan Kadin Cilegon.
Sumber Bisnis yang mengetahui kejadian tersebut telah membenarkan kejadian dalam video yang beredar, kendati belum dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait situasi tersebut.