Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Buyback Emas Antam Naik 30,32% hingga Sabtu (23/8)

Harga buyback emas Antam naik 30,32% hingga Rp1.779.000 pada 23 Agustus 2025, meski belum mencapai rekor tertinggi Rp1.888.000.
Karyawati memperlihatkan kepingan emas Antam di Jakarta, Senin (30/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati memperlihatkan kepingan emas Antam di Jakarta, Senin (30/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan harga buyback emas Antam terpantau menguat dua digit sepanjang periode berjalan 2025.

Berdasarkan data Logam Mulia Sabtu (23/8/2025), harga buyback emas Antam naik Rp17.000 ke Rp1.779.000. Posisi itu mencerminkan kenaikan 30,32% dari Rp1.365.000 sejak awal 2025.

Kendati demikian, harga buyback emas Antam terkini masih terpaut dari rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di Rp1.888.000 pada 22 April 2025

Buyback emas merupakan transaksi menjual kembali emas, baik dalam bentuk logam mulia, logam batangan, maupun perhiasan. Biasanya, harga yang dibanderol lebih rendah dari harga jual saat itu.

Kendati demikian, buyback emas masih bisa mendatangkan keuntungan apabila terdapat selisih besar antara harga jual dan harga buyback.

Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). Adapun, PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, harga emas di pasar komoditas pada penutupan perdagangan Jumat (22/8/2025) waktu Amerika Serikat (AS) alias Sabtu dini hari di Tanah Air naik tajam setelah Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan pidato dalam konferensi tahunan di Jackson Hole, Wyoming. 

"Stabilitas tingkat pengangguran dan indikator pasar tenaga kerja lainnya memungkinkan kami untuk bertindak hati-hati sembari mempertimbangkan perubahan sikap kebijakan kami," ujar Powell, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (23/8/2025).

Kebijakan kami yang dimaksud Powel dalam pidatonya adalah arah suku bunga acuan The Fed. Powel menyebut, meskipun ada peluang pemangkasan suku bunga acuan, namun dengan kebijakan yang ada saat ini ruangnya masih terbatas. "Prospek dasar dan pergeseran keseimbangan risiko mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakan kami," katanya.

Arah lebih jelas dari sikap The Fed pada pertemuan September 2025 itu membuat dolar dan imbal hasil obligasi Amerika melemah. Pelemahan ini seiring kekhawatiran laju inflasi yang mengancam pasar tenaga kerja.

Harga emas batangan naik hingga 1,1% setelah pidato. Logam kuning berkilau ini kerap diuntungkan dalam kondisi suku bunga yang lebih rendah.

"Dengan meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga AS setelah pidato tersebut, emas bisa saja mencapai rekor tertinggi baru," ujar Ewa Manthey, ahli strategi komoditas di ING Groep NV.

Menurutnya, pidato Ketua The Fed merupakan satu-satunya katalis yang belum ada untuk memicu kembali reli harga emas pada tahun ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro