Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah kembali menawarkan instrumen investasi syariah ritel melalui penerbitan Sukuk Ritel Seri SR023T3 dan SR023T5. Instrumen ini dijual secara daring mulai 22 Agustus hingga 15 September 2025.
Sukuk Ritel SR023 ditawarkan dalam dua pilihan tenor, yaitu 3 tahun (SR023T3) dan 5 tahun (SR023T5). Kupon yang ditetapkan adalah 5,80% per tahun untuk tenor 3 tahun dan 5,95% per tahun untuk tenor 5 tahun.
Imbal hasil tersebut bersifat tetap (fixed coupon) dengan pembayaran secara periodik setiap bulan, yakni pada tanggal 10. Pembayaran pertama akan dilakukan pada 10 November 2025 yang berlaku sebagai long coupon.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) menjelaskan penerbitan SR023 bertujuan menyediakan alternatif investasi yang aman, menguntungkan, dan likuid. Langkah ini sekaligus mendorong pendalaman pasar keuangan syariah domestik.
“Penerbita SR023T3 dan SR023T5 juga untuk mendukung pengembangan pasar keuangan syariah, memperluas basis investor, dan memperkuat pasar modal Indonesia,” tulis keterangan resmi DJPPR, Jumat (22/8/2025).
DJPPR menyampaikan bahwa instrumen ini dapat diperdagangkan di pasar sekunder mulai 11 November 2025, setelah melewati masa minimum holding period satu kali pembayaran imbalan. Adapun jatuh tempo SR023T3 pada 10 Oktober 2028, sementara SR023T5 jatuh tempo 10 Oktober 2030.
Masyarakat dapat berinvestasi mulai dari Rp1 juta dengan kelipatan yang sama. Untuk SR023T3, batas maksimal pemesanan ditetapkan sebesar Rp5 miliar, sedangkan SR023T5 mencapai Rp10 miliar.
Sukuk ritel ini diterbitkan dengan akad ijarah asset to be leased, berbasis pada aset berupa Barang Milik Negara (BMN) serta proyek Kementerian dan Lembaga dalam APBN 2025. Setelmen ditetapkan pada 22 September 2025.
Sementara itu, proses pemesanan dilakukan secara daring melalui sistem e-SBN. Calon investor perlu melakukan registrasi, pemesanan, pembayaran, dan konfirmasi kepemilikan melalui platform yang disediakan mitra distribusi.
Pemerintah telah menunjuk 32 mitra distribusi untuk melayani pembelian SR023, terdiri atas bank umum, bank syariah, perusahaan sekuritas, dan financial technology agen penjual efek reksa dana (APERD).
Dari perbankan, beberapa institusi yang ditunjuk antara lain Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, BCA, CIMB Niaga, Danamon, Permata, Mega, hingga UOB. Untuk bank syariah, terdapat Bank Syariah Indonesia dan Bank Muamalat.
Sementara dari perusahaan efek, investor dapat memesan melalui Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, Trimegah Sekuritas, hingga BNI Sekuritas. Selain itu, Bareksa, Bibit, Tanamduit, dan Fundtastic+ turut menyediakan layanan pembelian.