Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar AS menguat di tengah-tengah penantian komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell di simposium tahunan The Fed di Jackson Hole.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS menguat 0,1% ditopang oleh data manufaktur AS yang positif dan komentar hawkish dari pejabat The Fed.
Sementara itu, indeks S&P 500 melanjutkan pelemahan untuk hari kelima berturut-turut karena pasar memperkirakan 70% kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed pada September. Probabilitas itu turun dari 90% pada pekan lalu.
Saat ini, fokus pelaku pasar tertuju ke simposium tahunan The Fed di Jackson Hole. Powell dijadwalkan menyampaikan pidatonya pada Jumat (22/8/2025) pagi waktu New York. Dia akan memberikan petunjuk arah kebijakan moneter Bank Sentral AS ke depan lewat kesempatan tersebut.
Rajeev De Mello, Chief Investment Officer di Gama Asset Management, mengatakan jelang pidato Powell di Jackson Hole ini pasar tampaknya terlalu berharap pada perubahan kebijakan yang dovish.
"Kami memperkirakan The Fed akan tetap berhati-hati dan berpegang pada pendekatan berbasis data," kata De Mello, dikutip Bloomberg, Jumat (22/8/2025).
Sementara itu, investor di pasar obligasi juga bersiap menanti pidato Powell dengan harapan bahwa The Fed akan memberikan sinyal mulai memangkas suku bunga bulan depan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Powell kerap menggunakan momen ini untuk menyampaikan kebijakan yang berdampak besar pada pasar. Investor pun menunggu apakah Powell akan mendukung atau menolak ekspektasi pasar terkait pemangkasan suku bunga.
Sepanjang tahun ini, The Fed mempertahankan suku bunga tetap, dengan alasan ketidakpastian tinggi akibat dampak tarif terhadap perekonomian.
Presiden Donald Trump, yang sering mengkritik The Fed, telah menuntut agar Powell dan koleganya menurunkan suku bunga secara signifikan, dengan beberapa pihak di pemerintahannya bahkan menyerukan pemangkasan sebesar 0,5%.
Sebelumnya, Kepala The Fed Cleveland Beth Hammack mengatakan dia tidak akan mendukung pelonggaran suku bunga jika harus memutuskan hari ini. Pejabat Fed lainnya yang berbicara pada Rabu dan Kamis juga menyampaikan pandangan hawkish serupa.
Sementara Kepala The Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan meskipun beberapa data inflasi terakhir membaik, dia berharap satu data yang “berbahaya” hanyalah anomali.
Data menunjukkan kenaikan klaim tunjangan pengangguran yang menambah tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja, namun indeks manajer pembelian sektor manufaktur yang kuat membuat para pelaku pasar mengurangi spekulasi pemangkasan suku bunga. Indeks manufaktur tersebut mencatat pertumbuhan tercepat sejak tahun 2022.