Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Terkoreksi, Pasar Waspada Arah Kebijakan The Fed

Harga emas turun 0,3% di tengah penantian pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di simposium Jackson Hole yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter dan nilai dolar.
Seorang karyawan memamerkan emas batangan seberat satu kilogram untuk difoto di toko Tanaka Holdings Co. di Tokyo, Jepang. Bloomberg/Akio Kon
Seorang karyawan memamerkan emas batangan seberat satu kilogram untuk difoto di toko Tanaka Holdings Co. di Tokyo, Jepang. Bloomberg/Akio Kon
Ringkasan Berita
  • Harga emas turun di tengah penantian investor terhadap pidato Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole.
  • Penguatan dolar AS membuat emas lebih mahal bagi pembeli internasional, sementara pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada September mencapai 71%.
  • Perusahaan riset BMI menaikkan proyeksi harga emas 2025 menjadi US$3.250 per troy ounce, meskipun potensi kenaikan harga setelah pemangkasan suku bunga dianggap terbatas.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas melemah di tengah sikap investor yang menunggu pidato Ketua The Federal Reserve Jerome Powell di simposium Jackson Hole untuk mencari sinyal arah kebijakan moneter.

Melansir Reuters pada Jumat (22/8/2025), harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi US$3.337,95 per troy ounce pada pukul 13.47 waktu New York. Sementara itu, emas berjangka AS untuk kontrak Desember terkoreksi 0,2% di level US$3.386,50 per troy ounce.

Indeks dolar AS menguat 0,4%, sehingga membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.

Investor menanti pidato Powell pada simposium Jackson Hole yang dijadwalkan pada Jumat waktu setempat mengenai prospek ekonomi dan kebijakan The Fed.

Edward Meir, analis Marex mengatakan, jika Powell memberi sinyal pemangkasan suku bunga pada September, dampaknya tidak akan besar karena pasar sudah memperkirakan hal tersebut.

“Namun jika dia membuka peluang pemangkasan lebih lanjut pada Oktober, November, atau Desember, dolar bisa melemah dan harga emas terdorong naik,” tambahnya.

Emas tanpa imbal hasil biasanya berkinerja lebih baik di lingkungan suku bunga rendah. The Fed telah menahan suku bunga sejak Desember lalu, tetapi berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada September mencapai 71%.

Data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran di AS melonjak pekan lalu, kenaikan terbesar dalam hampir tiga bulan.

Di sisi lain, Departemen Kehakiman AS berencana menyelidiki Gubernur The Fed Lisa Cook terkait dugaan penipuan hipotek. Seorang pejabat senior bahkan mendesak Powell untuk mencopot Cook dari dewan, menurut laporan Bloomberg.

Perusahaan riset BMI, bagian dari Fitch Solutions, pada Rabu menaikkan proyeksi harga emas 2025 sebesar US$150 menjadi US$3.250 per troy ounce.

“Harga emas akan tetap tinggi dalam beberapa minggu mendatang seiring pasar menanti pemangkasan suku bunga The Fed pada September. Namun, potensi kenaikan setelah pemangkasan terbatas karena sebagian besar sudah terefleksi di harga,” tulis BMI.

Adapun harga perak spot naik 0,6% menjadi US$38,10 per ounce, platinum menguat 1,1% ke US$1.354,20, sedangkan paladium turun 0,6% menjadi US$1.107,41.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro