Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja reksa dana saham memasuki semester II/2025 mulai pulih seiring dengan rebound Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). PT Bahana TCW Investment Management pun mengoleksi sejumlah saham untuk mengerek return produk reksa dana.
Direktur Investasi Bahana TCW IM Doni Firdaus mengatakan pada paruh kedua 2025 ini mulai terlihat akselerasi belanja pemerintah dan eksekusi kebijakan ekonomi yang menjadi katalis positif pendorong aktivitas ekonomi domestik.
"Hal ini diharapkan memperbaiki likuiditas perbankan dan mengurangi tekanan biaya dana," kata Doni kepada Bisnis, Jumat (22/8/2025).
Adapun dalam pemilihan sektor saham yang dilakukan perusahaan, Doni menjelaskan pihaknya cenderung overweight pada perbankan besar, telekomunikasi, dan pertambangan yang dinilai menawarkan stabilitas arus kas dan prospek pertumbuhan berkelanjutan.
Di sisi lain, menurutnya kenaikan harga crude palm oil (CPO) dipandang sebagai angin positif bagi sektor perkebunan, namun menjadi tantangan bagi sektor fast-moving consumer goods (FMCG) yang menggunakan CPO sebagai bahan baku.
"Oleh karena itu, pendekatan kami tetap selektif dan berbasis pada fundamental, dengan mempertimbangkan keseimbangan risiko dan peluang di setiap sektor," tegasnya.
Hingga Juli 2025, Bahana TCW mencatat dana kelolaan atau asset under management (AUM) sekitar Rp75,77 triliun. Untuk kategori reksa dana saham, Doni merinci salah satu produk unggulannya adalah Bahana Dana Ekuitas Andalan Kelas G yang secara year-to-date, hingga 20 Agustus 2025 tumbuh 8,92%.
Capaian tersebut menempatkan produk Bahana Dana Ekuitas Andalan Kelas G berada dalam kuartil 1 pada klasemen reksa dana saham industri.
Beberapa portofolio saham yang termasuk di dalam reksa dana tersebut antara lain adalah BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, TLKM, ANTM, ASII sampai BUMI.
"Strategi yang kami terapkan berfokus pada perusahaan dengan fundamental yang sehat dan dividend yield yang solid, seperti perbankan besar, telekomunikasi, serta komoditas unggulan. Pendekatan ini menegaskan komitmen kami untuk memberikan nilai tambah jangka panjang, bukan hanya mengejar momentum jangka pendek," katanya.
Menilik kinerja reksa dana saham secara industri, data Infovesta Utama mencatat sampai dengan 20 Agustus 2025 Indeks Reksa Dana Saham (IRDSH) tumbuh 5,71% year to date. Posisinya membaik dibanding per akhir semester I/2025 yang secara year to date tumbuh 0,02%.
Doni mengatakan, kinerja reksa dana saham unggulan milik Bahana TCW MI sepanjang tahun ini selaras dengan tren industri, namun di akhir periode yang sama kinerjanya bahkan mampu melampaui (outperformed).
"Tren yang kami capai selaras, bahkan relatif lebih baik dibandingkan perkembangan industri. Hal ini ejalan dengan fokus kami menjaga tata kelola, disiplin investasi, dan diversifikasi produk," tandasnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.