Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danantara Bakal Bereskan Persoalan 'Bom Waktu' Kereta Cepat Whoosh

Danantara akan restrukturisasi utang Kereta Cepat Whoosh pada 2025, mengatasi pembengkakan biaya proyek yang mencapai US$7,2 miliar.
Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat dengan menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh pada Kamis (6/11/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio
Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat dengan menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh pada Kamis (6/11/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA — BPI Danantara Indonesia akan mengurai persoalan utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), selaku pengelola kereta cepat Whoosh yang sebelumnya sempat disebut sebagai ‘bom waktu’. 

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, mengatakan bahwa penyelesaian utang kereta cepat Whoosh sudah masuk dalam rencana kerja PT Danantara Asset Management (Persero), holding operasional Danantara. 

Danantara Asset Management rencananya akan merestrukturisasi empat sektor bisnis BUMN, yakni maskapai penerbangan, infrastruktur manufaktur baja, proyek kereta api cepat dan sektor asuransi pada semester II/2025. 

“Ini sedang dijajaki, sedang kita lakukan penjajakan. Tentu akan kami bereskan proses itu,” kata Dony, di Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Diketahui ada empat perusahaan negara yang tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), konsorsium dengan kepemilikan 60% saham KCIC.

Keempat BUMN tersebut adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), dan PT Perkebunan Nusantara I (Persero) (PTPN). 

Dony, yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN, menambahkan persoalan utang KCIC juga sudah dibahas KAI dengan Komisi VI DPR RI. 

“Kemarin juga Dirut KAI sudah menyampaikan di DPR. Akan kami selesaikan segera dan termasuk ke dalam RKAP kita tahun ini,” ucap Dony Oskaria.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin menyampaikan perseroan tengah mempelajari berbagai kendala yang dialami, termasuk kereta cepat Whoosh yang disebutnya sebagai ‘bom waktu’.

“Terutama kami dalami juga masalah KCIC seperti yang disampaikan tadi memang ini bom waktu,” pungkas Bobby.  

Namun, ucapan Bobby langsung disela Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade yang mengatakan bahwa KAI perlu berkoordinasi dengan Danantara untuk menyelesaikan permasalahan utang tersebut. 

Berdasarkan catatan Bisnis, Whoosh telah menelan biaya investasi hingga US$7,2 miliar. Nilai investasi tersebut mengalami pembengkakan biaya sebesar US$1,2 miliar dari target awal biaya proyek sebesar US$6 miliar.

Sebanyak 60% dari pembengkakan biaya atau sekitar US$720 juta akan dibayarkan oleh konsorsium dari Indonesia, sedangkan 40% sisanya atau sekitar US$480 juta ditanggung oleh konsorsium China.

Beban proyek Kereta Cepat Whoosh juga tercermin dari laporan keuangan PT KAI, selaku pemegang 58,53% saham konsorsium PSBI hingga akhir 2024. 

Berdasarkan laporan keuangan 2024, PT KAI mencatat beban keuangan Rp2,56 triliun atau meningkat 70,30% year on year (YoY) dari posisi Rp1,5 triliun. 

Mayoritas beban keuangan berasal dari kredit investasi senilai Rp1,53 triliun pada 2024 atau meningkat dari posisi Rp755,16 miliar tahun sebelumnya. 

Kendati mengalami kenaikan beban keuangan, PT KAI masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,21 triliun sepanjang 2024. Jumlah ini meningkat 18,04% YoY dibandingkan realisasi laba 2023 yang mencapai Rp1,87 triliun. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro