Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandiri Sekuritas menyampaikan produk Sukuk Ritel seri SR023 yang sedang ditawarkan pemerintah dapat menjadi alternatif investasi yang lebih aman dan sesuai prinsip syariah.
Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora Manik mengatakan perusahaan kembali ditunjuk sebagai mitra distribusi Sukuk Ritel SR023 bagi Pemerintah Indonesia.
"Produk ini dapat dijadikan alternatif investasi yang lebih aman dan sesuai prinsip syariah, dan juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkontribusi langsung pada pembangunan negeri," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/8/2025).
Instrumen SR023 dinilai dapat dijadikan instrumen investasi yang dapat lebih diandalkan, serta memperkuat fundamental keuangan investor dalam jangka menengah sampai panjang.
Pemerintah mulai menawarkan produk investasi dari Pemerintah Indonesia dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) Ritel berbasis syariah, jenis Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR023 dengan imbal hasil yang kompetitif, yaitu 5,80% untuk SR023-T3 dengan tenor 3 tahun dan 5,95% untuk SR023-T5 dengan tenor 5 tahun. Masa penawaran SR023 berlangsung dari 22 Agustus hingga 12 September 2025.
Produk SR023 menawarkan berbagai manfaat bagi para investor, diantaranya imbal hasil menarik dan kompetitif, aman karena dijamin oleh Pemerintah, serta terjangkau karena sudah bisa dibeli dengan minimal dari Rp1 juta hingga Rp5 miliar untuk SR022-T3, dan Rp1 juta hingga Rp10 miliar untuk SR022-T5.
Theodora menyampaikan SR023 dapat dipesan dengan mudah melalui aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas. Langkah pemesanan dapat dilakukan dengan log in ke Growin’ by Mandiri Sekuritas, klik Bond, kemudian SBN, pilih jenis SR023 yang paling sesuai dan masukan nominal yang akan dibeli, selanjutnya nasabah melakukan pembayaran pemesanan melalui bank persepsi di Livin’ by Mandiri.
Baca Juga : Cuan Maksimal dari SR023 hingga Rp535,5 Juta per Tahun, Kantong Nasabah Tajir Bakal Makin Tebal |
---|
DJPPR menyampaikan bahwa instrumen ini dapat diperdagangkan di pasar sekunder mulai 11 November 2025, setelah melewati masa minimum holding period satu kali pembayaran imbalan. Adapun jatuh tempo SR023T3 pada 10 Oktober 2028, sementara SR023T5 jatuh tempo 10 Oktober 2030.
Masyarakat dapat berinvestasi mulai dari Rp1 juta dengan kelipatan yang sama. Untuk SR023T3, batas maksimal pemesanan ditetapkan sebesar Rp5 miliar, sedangkan SR023T5 mencapai Rp10 miliar.
Sukuk ritel ini diterbitkan dengan akad ijarah asset to be leased, berbasis pada aset berupa Barang Milik Negara (BMN) serta proyek Kementerian dan Lembaga dalam APBN 2025. Setelmen ditetapkan pada 22 September 2025.