Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa sektor finansial dan basic materials mendominasi pipeline obligasi sampai dengan periode 15 Agustus 2025.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan ada 15 emisi dari 12 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) yang masuk pipeline obligasi.
Dari jumlah tersebut, sektor finansial menyumbang 7 perusahaan penerbit, sektor basic materials sebanyak 2 perusahaan, sektor energi menyumbang 2 perusahaan dan sektor Properti dan real estate menyumbang 1 perusahaan.
“Sedangkan hingga saat ini, telah diterbitkan 116 emisi dari 65 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp132,2 triliun,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (18/8/2025).
Sementara itu, dalam perkembangan lain, otoritas bursa melaporkan sebanyak 4 perusahaan tercatat berada dalam pipeline rights issue.
Nyoman menjelaskan bahwa secara sektoral, sebanyak 2 perusahaan dari basic materials masuk dalam antrean rights issue, lalu diikuti 1 perusahaan di sektor healhtcare, sementara sektor transportasi dan logistik menyumbang 1 perusahaan.
Baca Juga
Di sisi lain, BEI melaporkan menyampaikan terdapat 8 calon emiten berada dalam daftar atau pipeline penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) hingga Jumat (15/8/2025).
"Dari 8 calon perusahaan tercatat tersebut, 4 perusahaan memiliki aset skala besar, atau di atas Rp250 miliar," katanya.
Nyoman melanjutkan, terdapat 4 perusahaan skala menengah dengan nilai aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar yang mengantre untuk IPO. Sementara itu, tidak ada perusahaan dengan aset skala kecil, atau dengan aset di bawah Rp50 miliar.
Kemudian sampai 15 Agustus 2025, BEI juga mencatat ada 22 perusahaan yang melantai di BEI dengan dana yang dihimpun sebesar Rp10,39 triliun.
Nyoman juga mengatakan dari 8 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, sebanyak dua perusahaan berasal dari sektor basic materials, satu perusahaan consumer non-cyclicals, dan satu perusahaan finansial.
Kemudian dua perusahaan sektor industrials, satu perusahaan teknologi, dan satu perusahaan transportasi dan logistik.