Bisnis.com, JAKARTA — Bursa obligasi korporasi kembali diramaikan oleh penerbitan surat utang dari tiga kelompok usaha besar, yakni Grup Bakrie, Grup Sinar Mas, dan Grup Panin. Ketiganya menawarkan kupon bervariasi dengan tenor tiga tahun hingga lima tahun.
PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), emiten batu bara andalan Grup Bakrie, melanjutkan program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I dengan merilis Obligasi Tahap II Tahun 2025 senilai Rp721,61 miliar.
Dalam prospektus, manajemen BUMI menyampaikan bahwa penerbitan surat utang ini terdiri dari dua seri. Seri A senilai Rp149,33 miliar menawarkan kupon tetap 8% dengan tenor tiga tahun. Sementara itu, Seri B senilai Rp572,28 miliar memiliki kupon tetap 9,25% dengan tenor lima tahun.
“Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 9 Desember 2025, sedangkan Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi akan dibayarkan pada tanggal 9 September 2028 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 9 September 2030 untuk Obligasi Seri B,” tulis manajemen dalam prospektus, dikutip Sabtu (16/8/2025).
BUMI memastikan obligasi ini tidak memiliki agunan khusus, melainkan dijamin dengan seluruh kekayaan perseroan sesuai Pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata. Lembaga pemeringkat Pefindo memberikan peringkat idA+ (Single A Plus). Dana hasil emisi direncanakan untuk pengembangan bisnis, termasuk kewajiban pembayaran tahap kedua akuisisi Wolfram Limited (WFL) sebesar 45,34% dari hasil penawaran, serta pemberian pinjaman ke WFL sekitar 13,71%. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
Obligasi tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 September 2025. Penjamin pelaksana emisi antara lain Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas, BCA Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, dan Korea Investment and Sekuritas Indonesia.
Baca Juga
Sementara itu, dari Grup Sinar Mas, PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) tengah menawarkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Tahun 2025 senilai Rp300 miliar.
Dalam keterbukaan informasi, SMMA menyebutkan obligasi ini menawarkan kupon tetap 8,50% dengan jatuh tempo pada 21 Agustus 2030. Bunga akan dibayarkan setiap tiga bulan, dengan pembayaran pertama pada 21 November 2025.
Lembaga pemeringkat Kredit Rating Indonesia (KRI) memberikan peringkat irAA (Double A) untuk surat utang ini. Pembelian dapat dilakukan mulai Rp5 juta. Dana hasil penerbitan akan dipakai untuk pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan II Sinar Mas Multiartha Tahap II Tahun 2022 Seri C, yang sebelumnya senilai Rp305,13 miliar dan jatuh tempo tahun ini.
Penerbitan ini merupakan kelanjutan dari program PUB III SMMA dengan target total Rp5 triliun. Pada tahap I, perseroan menghimpun Rp1,5 triliun, sedangkan pada tahap II sebesar Rp800 miliar. Penjamin pelaksana emisi adalah Aldiracita Sekuritas Indonesia dan Sinarmas Sekuritas, sementara wali amanat ditunjuk PT Bank KB Bukopin Tbk.
Adapun jadwal penawaran umum berlangsung pada 13–15 Agustus 2025, penjatahan pada 19 Agustus, distribusi obligasi elektronik 21 Agustus, dan pencatatan di BEI pada 22 Agustus 2025.
Di sisi lain, PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau Bank Panin menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2025 dengan total nilai Rp3,2 triliun. Surat utang ini terdiri dari dua seri dengan tingkat bunga tetap.
Seri A memiliki pokok Rp2,15 triliun dengan bunga tetap 6,45% per tahun dan jatuh tempo pada 4 September 2028. Seri B senilai Rp1,04 triliun menawarkan kupon 6,65% per tahun dan jatuh tempo pada 4 September 2030.
“Dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) yaitu idAA,” tulis prospektus tersebut, Senin (11/8/2025).
Manajemen Panin Bank menjelaskan bahwa seluruh dana hasil penerbitan, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja dalam pengembangan usaha, khususnya penyaluran kredit.
Penawaran umum dijadwalkan pada 26 Agustus–1 September 2025, dengan penjatahan pada 2 September, distribusi obligasi 4 September, serta pencatatan di BEI pada 8 September 2025.
Program PUB IV Panin Bank memiliki target dana Rp15 triliun. Dengan tahap ketiga ini, total dana yang sudah dihimpun mencapai Rp7,16 triliun setelah sebelumnya menggalang Rp50 miliar pada Tahap I 2024 dan Rp3,91 triliun pada Tahap II 2024.
Dengan demikian, ketiga emiten menawarkan tingkat bunga berbeda dengan tenor yang relatif sebanding. Grup Bakrie lewat BUMI menawarkan bunga paling tinggi yakni hingga 9,25%. Grup Sinar Mas melalui SMMA menawarkan bunga 8,50%, sementara Panin Bank menetapkan kupon di kisaran 6,45–6,65%.
Meski demikian, setiap obligasi juga mencerminkan profil risiko dan tujuan penggunaan dana yang berbeda, mulai dari ekspansi usaha, pelunasan obligasi sebelumnya, hingga penguatan modal kerja perbankan.