Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Lighthouse Digenjot, BEI Incar 1.200 Emiten Tercatat pada 2029

BEI dan OJK menargetkan 1.200 perusahaan tercatat di Bursa pada 2029, dengan fokus pada kualitas dan kuantitas. Danantara mendukung dengan strategi IPO BUMN.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ringkasan Berita
  • Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 1.200 perusahaan tercatat pada 2029 dengan fokus pada peningkatan kualitas perusahaan melalui inisiatif seperti IPO lighthouse dan pendampingan perusahaan.
  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat melalui regulasi dan peran lembaga penunjang pasar modal seperti underwriter.
  • Badan Pengelola Investasi Danantara berupaya meningkatkan investasi di pasar modal Indonesia dengan strategi IPO untuk BUMN dan investasi di sektor-sektor prioritas tanpa menggeser minat investasi swasta.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Dorongan dari Danantara

Sovereign wealth fund Tanah Air, Badan Pengelola Investasi BPI Danantara pun turut berupaya mendongkrak geliat investasi di pasar modal Tanah Air. Danantara misalnya bersama OJK tengah melaksanakan agenda non-deal roadshow di luar negeri.

Sebagaimana diketahui, agenda non-deal roadshow biasanya melibatkan pertemuan dengan calon investor institusi maupun pelaku pasar internasional. Pertemuan itu bertujuan untuk memaparkan prospek ekonomi, perkembangan pasar modal, serta peluang investasi di Indonesia. Meski demikian, agenda ini tanpa disertai penerbitan atau penawaran instrumen investasi tertentu.

Dalam upaya mendongkrak jumlah perusahaan tercatat di pasar modal Tanah Air, Danantara pun ancang-ancang strategi.

Managing Director Holding Investment Danantara Djamal Attamimi menyatakan Danantara melihat aksi go public atau IPO menjadi salah satu jalan bagi BUMN untuk mencari pundi-pundi permodalan.

Dia menjelaskan BUMN yang belum IPO, misalnya PTPN, akan melakukan analisa pasar maupun analisa kekuatan dan kelemahan untuk melihat efisiensi dan konsolidasi.

"Jadi objektif kita ke depan itu adalah mobilitas BUMN yang lebih besar. Jadi, kalau jumlahnya [BUMN] sekarang banyak, ada 800 lebih, mungkin kita akan mencari jalan dengan penggabungan agar BUMN menjadi lebih besar," ucap Djamal dalam Bisnis Indonesia Forum di Jakarta pada beberapa waktu lalu.

Djamal menjelaskan ukuran perusahaan yang lebih besar ini dibutuhkan agar perusahaan bisa berkompetisi di tingkat dunia. Dia juga menyebut, untuk bisa berkompetisi di tingkat dunia, maka diperlukan struktur permodalan luar. Salah satu opsi permodalan itu disebut berasal dari lantai bursa.

"Nah IPO, itu merupakan salah satu cara untuk permodalan, jadi itu tetap merupakan suatu opsi yang ada di kami selain juga dengan partnership, dengan strategic partners baik dalam negeri maupun luar negeri," kata Djamal.

Djamal juga menjelaskan Danantara akan berinvestasi di sektor-sektor prioritas seperti critical mineral, energi terbarukan, kesehatan, infrastruktur digital, jasa keuangan, properti, infrastruktur transportasi, dan pangan serta agrikultur. 

Menurut Djamal, Danantara juga tidak ingin menggeser minat investasi atau crowding out sektor swasta maupun minat investasi dari luar negeri.

Danantara menurutnya melihat proyek-proyek yang perlu dimulai, menginisiasi proyek-proyek skala besar. Danantara melihat hampir seluruh proyek yang ada saat ini, telah memiliki partner dari dalam maupun luar negeri.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro