Bisnis.com, JAKARTA – PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) menggandeng perusahaan keju asal Prancis yaitu Bel S.A. masuk ke anak usaha perseroan PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU).
Berdasarkan keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan GOOD I Made Astawa mengatakan perseroan telah menandatangani perjanjian induk (Framework Agreement) dengan Bel pada 6 Agustus 2025.
Bel S.A. merupakan perusahaan yang memasarkan produk keju yang didirikan berdasarkan hukum negara Prancis.
"Kerja sama strategis yang dapat mengakibatkan Bel, secara bersama-sama dengan Perseroan, menjadi pengendali PT Mulia Boga Raya Tbk.," tulis I Made Astawa, dikutip Kamis (7/8/2025).
Adapun, lewat ketentuan dalam perjanjian itu, Bel akan memperoleh hak-hak pengelolaan tertentu atas KEJU, termasuk dalam menentukan kebijakan keuangan dan operasional.
Lebih lanjut, kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis keju perseroan di Indonesia, dengan pengembangan produk keju yang inovatif memanfaatkan keahlian dan kemampuan inovasi Bel dalam kategori keju dan camilan berbahan dasar keju.
Adapun, Bel sudah dikenal secara internasional lewat merek-merek produknya seperti The Laughing Cow, Kii, Babybel, Bourin, hingga Pom'Potes.
Sementara itu, Mulia Boga Raya merupakan anak usaha Garudafood yang fokus pada bisnis keju dengan merek Prochiz.
Berdasarkan laporan keuangan GOOD, produsen Chocolatos itu mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk atau laba bersih sebesar Rp138,44 miliar pada kuartal I/2025.
Torehan itu menyusut 1,78% dari capaian laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp140,95 miliar.
GOOD membukukan peningkatan penjualan bersih perseroan menjadi Rp3,13 triliun pada kuartal I/2025 atau naik 4,54% year-on-year (YoY) dari Rp2,99 triliun pada kuartal I/2024. Kontribusi utama penjualan GOOD masih berasal dari segmen makanan dengan torehan Rp2,84 triliun sebelum eliminasi biaya.
Adapun, kas dan setara kas perusahaan hingga akhir Maret 2025 sejumlah Rp908 miliar, turun 1,36% akhir 2024 sebesar Rp921 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.