Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah ditutup melemah pada perdagangan Kamis (31/7/2025). Rupiah ditutup melemah Rp16.456 per dolar AS sore ini.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 51 poin atau 0,31% ke Rp16.456 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,14% ke 99,67.
Sejumlah mata uang di Asia ditutup fluktuatif seperti yen Jepang yang naik 0,03%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura naik 0,11%, dolar Taiwan turun 0,55%, dan won Korea Selatan turun 0,10%.
Kemudian peso Filipina melemah 1,29%, rupee India melemah 0,17%, rupee India turun 0,17%, yuan China menguat 0,06%, ringgit Malaysia turun 0,37%, dan baht Thailand menguat 0,21%.
Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan saat ini pasar fokus pada tenggat waktu 1 Agustus yang semakin dekat untuk tarif baru yang ditetapkan oleh Presiden Donald Trump.
Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan dengan Korea Selatan yang akan mengenakan tarif 15% untuk impor. India menghadapi tarif 25% atas ekspornya ke AS mulai Jumat dan belum mencapai kesepakatan perdagangan, sementara barang-barang Brasil dikenakan bea masuk setinggi 50%.
Baca Juga
Sementara itu, Federal Reserve mempertahankan suku bunga tetap di 4,25%–4,50% pada hari Rabu dalam pemungutan suara.
Dari dalam negeri, International Monetary Fund (IMF) menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dan 2025, dari angka semula 4,7% menjadi 4,8%. Hal itu terungkap dalam laporan World Economic Outlook terbaru yang dirilis tadi malam di Washington, Amerika Serikat (AS).
IMF semula memperkirakan perekonomian Indonesia pada 2025 dan 2026 akan tumbuh rendah di 4,7%. Namun, dalam prediksi terbaru yang rilis hari Selasa (29/7/2025), lembaga ini menaikkan proyeksi masing-masing 0,1% sehingga pada tahun ini RI mungkin bisa tumbuh 4,8% dan laju yang sama kemungkinan juga terjadi pada 2026 nanti.
Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah akan ditutup melemah pada rentang Rp16.450-Rp16.500 per dolar AS.