Bisnis.com, JAKARTA — Emiten semen pelat merah, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, SMGR meraih pendapatan Rp15,6 triliun sepanjang 6 bulan pertama 2025. Jumlah itu turun 4,88% year-on-year (YoY) dari Rp16,41 triliun pada semester I/2024.
Pada semester I/2025, pendapatan SMGR a.l. bersumber dari penjualan semen tercatat Rp11,92 triliun, terak Rp1,84 triliun, beton jadi dan siap pakai Rp670,59 miliar, serta bahan bangunan non-semen Rp635,22 miliar dan jasa konstruksi Rp198,33 miliar.
Sementara itu, beban pokok pendapatan SMGR turun tipis dari Rp12,55 triliun menjadi Rp12,47 triliun. Pada saat yang sama, SMGR membukukan beban penjualan Rp1,08 triliun, beban umum dan administrasi Rp1,44 triliun, beban keuangan Rp425,64 miliar, dan beban pajak penghasilan RpP117,35 miliar.
Di sisi bottom line, SMGR membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp39,97 miliar pada akhir Juni 2025. Realisasi laba bersih itu ambrol 92,02% YoY dari Rp501,47 miliar pada semester I/2024. Akibatnya, laba per saham SMGR juga anjlok dari Rp74 menjadi Rp6.
Hingga 30 Juni 2025, total aset SMGR mencapai Rp76,54 triliun. Sementara itu, total liabilitas perseroan sebesar Rp27,12 triliun dan total ekuitasnya Rp47,51 triliun.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan industri semen domestik belum menunjukkan perbaikan pada semester I/2025 yang ditandai dengan masih melemahnya permintaan sebesar 2,5%. Namun demikian, SIG berhasil mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan pada penjualan ekspor sebesar 24,9%.
Untuk menjaga kinerja tetap positif, SIG melakukan efisiensi secara ketat. Beban pokok pendapatan turun 0,6% YoY menjadi Rp12,47 triliun dan beban operasional (di luar pendapatan dan beban operasional lainnya) turun sebesar 3,0% YoY. Selain itu, biaya keuangan bersih SMGR tercatat lebih rendah 33,7% YoY menjadi Rp344 miliar.
“Program efisiensi dan tata kelola keuangan yang baik telah membantu SIG tetap mampu mempertahankan profitabilitas pada semester I/2025. Capaian profitabilitas ini membuktikan resiliensi Perusahaan di tengah kondisi pasar yang terkontraksi karena menurunnya daya beli masyarakat dan proyek infrastruktur yang melambat,” kata Vita dalam keterangan resmi, Jumat (1/8/2025).
Untuk memacu pertumbuhan penjualan baik di segmen retail maupun curah, lanjutnya, SMGR akan memperkuat fokus pada pengelolaan pasar dan harga, serta terus mendorong penggunaan semen hijau dan produk turunannya.
SMGR mencatat volume penjualan sebanyak 17,30 juta ton sepanjang semester I/2025. Adapun, EBITDA perseroan mencapai Rp2,10 triliun.