Bisnis.com, JAKARTA — Saham-saham emiten ramah lingkungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau indeks saham berbasis environmental, social and governance (ESG) terpantau reli dalam sebulan terakhir. Adapun, kelompok saham berbasis ESG dipandang lebih menarik karena mencerminkan tata kelola baik dan risiko lebih rendah.
Berdasarkan data BEI, indeks ESG Leaders (IDXESGL) yang beranggotakan 30 emiten mencatatkan penguatan 0,07% ke level 151,25 pada perdagangan hari ini, Jumat (22/8/2025).
IDXESGL berkinerja moncer dalam sebulan perdagangan terakhir, naik 8,49% dan berada di zona hijau, naik 2,87% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
Peningkatan kinerja IDXESGL sepanjang 2025 ditopang oleh sejumlah saham konstituen sebagai top leaders. Saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) misalnya mencatatkan penguatan harga 147,46% ytd.
Lalu, saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menguat 29,77% ytd. Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) naik 59,93% ytd.
Dua bank jumbo konstituen IDXESGL yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) berada di zona hijau, naik masing-masing 6,84% dan 11,96% sepanjang 2025.
IDXESGL merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki penilaian ESG yang baik. Emiten-Emiten yang sahamnya masuk dalam IDX ESG Leaders ini juga tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan serta memiliki likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
Senior Equity Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai ke depan prospek IDXESGL tetap positif didukung tren global dan minat investor. Selain itu juga saham di indeks berbasis ESG ini banyak dihuni saham yang termasuk di indeks dengan likuiditas tinggi di LQ45 dan IDX30.
"Peluang pasarnya juga didukung oleh AUM [dana kelolaan/asset under management] produk ESG yang sudah menembus Rp8,21 triliun dengan dukungan regulasi OJK [Otoritas Jasa Keuangan]. Sementara investor milenial-Gen Z semakin tertarik pada instrumen berkelanjutan," ujar Sukarno kepada Bisnis pada Jumat (22/8/2025).
Baca Juga : Cara Sucor AM Racik Reksa Dana ESG Hasilkan Cuan |
---|
Saham konstituen indeks ESG dipandang lebih menarik karena mencerminkan tata kelola baik dan risiko lebih rendah, meski pergerakan harga tetap bergantung pada fundamental.
Di sisi lain, IDXESGL memiliki sejumlah tantangan di antaranya kesadaran investor ritel yang masih rendah, produk ESG fund di pasar terbatas, dan perbedaan metodologi penilaian ESG membuat standar rating belum seragam.