Saham ESG Valuasi Murah
Di tengah kinerja moncer dan peluang positif IDXESGL, masih terdapat deretan saham konstituen yang prospektif dengan variasi murah atau undervalue dinilai dari perhitungan price earning ratio (PER) dan price to book value (PBV).
Sebagai catatan, nilai PER di bawah 10 kali dan PBV di bawah satu kali lazim dijadikan sebagai acuan sederhana untuk menilai sebuah saham dianggap murah atau terdiskon. Sejumlah saham di IDXESGL yang masih undervalue menurutnya PT Jasa Marga Tbk. (JSMR), PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), PT Ciputra Development Tbk. (PWON), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA),
Sementara, mengacu data Bloomberg, JSMR mencatatkan PBV 0,71 kali dengan PER sebesar 6,08 kali pada harga Rp3.310 penutupan hari ini.
ERAA mencatatkan PBV 0,85 kali dengan PER sebesar 6,65 kali pada harga Rp452 penutupan hari ini. PWON mencatatkan PBV 0,89 kali dengan PER sebesar 7,86 kali pada harga Rp382 penutupan hari ini.
CTRA mencatatkan PBV 0,84 kali dengan PER sebesar 8,12 kali pada harga Rp1.010 penutupan hari ini. BNGA mencatatkan PBV 0,81 kali dengan PER sebesar 6,31 kali pada harga Rp1.725 penutupan hari ini.
Penggiat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa mengatakan indeks berbasis ESG memiliki peluang pertumbuhan didorong tren global menuju investasi yang berkelanjutan.
"Daya tarik indeks ESG ada untuk jangka panjang, cocok untuk investor institusi atau investor yang mengutamakan reputasi positif dan mitigasi risiko untuk jangka panjang," ujar Reydi kepada Bisnis pada Jumat (22/8/2025).
Saham-saham berbasis ESG yang dinilai prospektif menurutnya adalah sektor perbankan yang saat ini diuntungkan dengan tren penurunan suku bunga acuan. Sektor properti juga ikut diuntungkan dengan penurunan suku bunga. Alhasil, saham seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) dan CTRA menurutnya patut diperhatikan.
Sebelumnya, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 BEI Ignatius Denny Wicaksono mengatakan indeks berbasis ESG sebenarnya memiliki potensi imbal hasil (return) yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi konvensional.
Dia mengatakan terdapat lima indeks berbasis ESG yang saat ini tercatat di Bursa, yakni IDXESGL, IDX LQ45 Low Carbon Leader (IDXLQ45LCL), SRI-KEHATI Index, ESG Sector Leaders IDX KEHATI (ESGSKEHATI), dan ESG Quality 45 IDX KEHATI (ESGQKEHATI).
“Yang menarik, ternyata kelima indeks ini memberikan return yang lebih tinggi daripada indeks non-ESG lainnya, seperti LQ45 dan IDX30,” kata Denny dalam forum diskusi pada beberapa waktu lalu.
Dengan potensi imbal hasil tinggi, menurutnya investor yang mempertimbangkan aspek ESG dalam investasi ternyata tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga memberikan keuntungan finansial.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.