Bisnis.com, JAKARTA — Orang Tua Group atau OT Group masih melakukan konsolidasi internal terkait rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang dirumorkan berlangsung pada tahun ini.
Head of Corporate and Marketing Communication Orang Tua Group Harianus Zebua menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada perkembangan signifikan terkait dengan persiapan IPO.
“Saat ini kami masih dalam tahap konsolidasi internal, sehingga belum ada progres yang signifikan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (28/7/2025).
OT sebelumnya dirumorkan bakal melantai di Bursa Efek Indonesia pada waktu yang belum ditentukan. Perusahaan mengakui bahwa rencana IPO masih dalam tahap persiapan, mencakup kelengkapan dokumen hingga valuasi perusahaan.
Namun, Harianus menyatakan OT sejauh ini belum menunjuk konsultan ataupun penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) yang membantu proses penentuan valuasi perusahaan.
“Kami belum menunjuk atau menjajaki kerja sama dengan konsultan ataupun underwriter manapun,” pungkas Harianus.
Perusahaan juga masih mempertimbangkan apakah penawaran umum perdana saham akan melibatkan perusahaan induk atau hanya anak usaha tertentu.
OT merupakan perusahaan consumer goods yang memproduksi berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari. Berawal dari minuman kesehatan tradisional, OT berkembang menghadirkan produk seperti MintZ, Blaster, Oops, dan Kiranti.
Perjalanan bisnis OT dimulai pada 1948. Kala itu, produk perdana perusahaan langsung mendapat sambutan positif, sehingga mendorong pembangunan pabrik pertama di Semarang dan pabrik kedua berlokasi di Jakarta.
Melansir laman resmi perusahaan, OT memasuki pasar consumer goods dengan meluncurkan produk pasta dan sikat gigi Formula pada 1984.
Setahun kemudian, perusahaan membentuk holding Attention, Direction, and Action (ADA) untuk memperkuat diversifikasi usaha. Pada tahun yang sama, PT Arta Boga Cemerlang ditunjuk sebagai distributor tunggal untuk memperkokoh jaringan distribusi perusahaan hingga ke seluruh Indonesia.
Perubahan besar terjadi pada 1995 ketika ADA resmi berganti nama menjadi Orang Tua sehingga mempercepat laju pertumbuhan bisnis perusahaan. OT turut memperbarui logo perusahaan sebagai simbol semangat baru.
Seiring perkembangan, logo kembali diperbarui pada 2004. Portofolio produk pun semakin luas, mulai dari makanan seperti wafer, biskuit, cokelat, permen, kacang, hingga minuman teh siap saji dan minuman kesehatan.
Pada 2011, OT mendirikan PT Casa Verde Indonesia (CVI) untuk menggarap bisnis sanitasi. Awalnya ditujukan bagi kebutuhan internal, produk CVI kemudian merambah hotel, restoran, rumah sakit, dan sektor eksternal lainnya.
Ekspansi berlanjut pada 2016 melalui peluncuran merek Crystalline yang menandai masuknya OT ke bisnis air minum dalam kemasan. Dimulai dengan botol plastik, produk ini berkembang ke kemasan cup dan galon.
Tiga tahun kemudian, OT Group merambah pasar susu dengan meluncurkan Susu Tango menggunakan teknologi aseptic dan UHT. Kini, OT memiliki dua merek di kategori susu, yakni Susu Tango dan Milk-Ido.
Adapun pandemi Covid-19 pada 2020 semakin memperluas lini usaha OT. Melalui CVI, perusahaan memperkenalkan rangkaian produk sanitasi dengan merek Prima Protect+, mulai dari hand sanitizer hingga sabun kesehatan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.