Bisnis.com, JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) berencana melakukan aksi korporasi pembelian kembali saham atau buyback senilai maksimal Rp2 triliun. Manajemen menerangkan, dalam aksi korporasi ini, jumlah saham yang dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari modal yang disetor perseroan.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), UNVR berencana melakukan aksi buyback saham selama tiga bulan yaitu pada periode 31 Juli 2025 hingga 30 Oktober 2025.
Perseroan menerangkan, aksi buyback saham akan dilakukan dengan harga maksimal Rp1.700 per lembar saham. Dengan begitu, jumlah maksimal dana yang dikeluarkan oleh perseroan adalah Rp2 triliun.
“Jumlah maksimal saham yang dibeli kembali oleh Perseroan dalam pelaksanaan buyback akan setara dengan nilai pembelian saham dengan biaya yang dikeluarkan oleh perseroan sebanyak-banyaknya Rp2.000.000.000.000,” kata manajemen dalam keterbukaan informasi, Kamis (31/7/2025).
Nantinya, nominal tersebut sudah termasuk ke dalam pembayaran aksi buyback saham, biaya perantara dagang efek, dan biaya lain yang berkaitan dengan aksi buyback.
Adapun perseroan menegaskan, aksi buyback tidak akan didanai melalui pinjaman maupun dana hasil penawaran umum, melainkan akan menggunakan dana internal perseroan.
“Hasil pelaksanaan buyback akan dicatat sebagai saham treasuri sebagai pengurang ekuitas perseroan,” katanya.
Dengan begitu, perseroan menerangkan bahwa aksi korporasi ini tidak akan berdampak negatif terhadap kinerja keuangan perseroan. Pasalnya, manajemen menilai, UNVR memiliki posisi likuiditas dan arus kas yang memadai untuk melakukan aksi korporasi ini. Dalam menjalankan rencana ini, perseroan telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap menerangkan, aksi buyback ini nantinya akan memberikan sentimen positif bagi para pemegang saham UNVR. Aksi korporasi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan keuntungan pemegang saham dan memperluas akses pasar terhadap saham UNVR.
“Dan ini menunjukkan komitmen kami yang berkelanjutan untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham,” katanya dalam paparan publik Unilever, Kamis (31/7/2025).
Aksi korporasi ini juga disebut mampu meningkatkan nilai jangka panjang bagi pemegang saham UNVR.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (31/7/2025), laba UNVR menyusut 12,61% year-on-year (YoY) dari Rp1,44 triliun pada semester I/2025.
Hingga akhir Juni 2025, laba per saham UNVR tercatat Rp57 atau melandai dari Rp65 per saham pada semester I/2025.
Laba itu diperoleh Unilever Indonesia dari penjualan bersih sebesar Rp18,20 triliun pada Januari—Juni 2025. Penjualan yang dihimpun UNVR pada semester I/2025 itu lebih rendah 4,41% dibandingkan dengan penjualan bersih Rp19,04 triliun pada semester I/2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.