Bisnis.com, JAKARTA — Emiten plastik PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP) mencatatkan kenaikan pendapatan sepanjang Januari-Juni 2025. Kendati begitu, laba bersih emiten terafiliasi Aguan itu mengalami penyusutan.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Juni 2025, laba bersih tahun berjalan PDPP terkoreksi 28,37% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp9,88 miliar pada semester I/2025 dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp13,80 miliar.
Meski laba bersih mengalami penurunan, pendapatan bersih PDPP pada 6 bulan pertama 2025 tercatat mengalami kenaikan 5,24% yoy menjadi Rp232,73 miliar dibanding periode sama tahun 2023 sebesar Rp221,14 miliar.
Berdasarkan geografis, pendapatan perseroan ditopang dari wilayah Sukabumi yang berkontribusi Rp120,70 miliar, diikuti Tangerang Rp58,29 miliar, Lampung Rp14,06 miliar, Binjai Rp16,99 miliar, Cileungsi Rp13,97 miliar dan Solo Rp8,69 miliar.
Untuk diketahui, segmen usaha perseroan bergerak di bidang industri plastik untuk pengemasan, kertas, tisu, dan barang plastik lainnya.
Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok perseroan tercatat ikut naik 4,95% yoy menjadi Rp192,79 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp183,69 miliar.
Baca Juga
Meski begitu, laba kotor perseroan sepanjang semester I/2025 tercatat naik 6,66% yoy menjadi Rp39,93 miliar dibanding akhir Juni 2024 senilai Rp37,44 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset PDPP tumbuh menjadi Rp645,97 miliar hingga akhir Juni 2025 dibanding posisi akhir Desember 2024 sebesar Rp597,45 miliar.
Sementara itu, liabilitas perseroan naik 21,32% yoy menjadi Rp240,43 miliar dibanding akhir 2024 sebesar Rp198,18 miliar. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp405,54 miliar dibanding Desember 2024 sebesar Rp399,26 miliar.
Adapun, kas dan setara kas PDPP pada akhir Juni tercatat susut 49,15% yoy dari Rp33,41 miliar pada akhir Desember 2024 menjadi Rp16,99 miliar pada semester I/2025.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 30 Juni 2025, Sugianto Kusuma alias Aguan tercatat menggenggam 5% saham PDPP atau setara 153,06 juta lembar saham.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.