Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan kelapa sawit PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang kuartal II/2025. STAA mampu mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 55,15% year on year (YoY) di triwulan kedua 2025.
Melansir laporan keuangan perseroan, STAA mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 33,22% YoY, dari Rp2,69 triliun pada kuartal II/2024 menjadi Rp3,58 triliun pada kuartal II/2025.
Penjualan perseroan terutama ditopang oleh penjualan dalam negeri yang meningkat 33,15% YoY menjadi Rp3,50 triliun pada kuartal II/2025. Meskipun begitu, penjualan ekspor STAA juga mencatatkan peningkatan sebesar 36,36% YoY menjadi Rp84,63 miliar. Angka itu sekaligus memperlihatkan segmen geografis penjualan STAA yang didominasi oleh penjualan dalam negeri.
Dari sisi segmen produk, STAA mencatatkan peningkatan penjualan pada segmen industri pengolahan kelapa sawit. Dalam laporan keuangan STAA pada Desember 2024, tidak ada segmen industri pengolahan kelapa sawit yang berkontribusi terhadap keuangan perseroan.
Kini, STAA mencatatkan penjualan pada segmen tersebut sebesar Rp97,13 miliar. Adapun, segmen perkebunan perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,49 triliun pada kuartal II/2025.
Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan STAA juga meningkat sebesar 27,88% YoY dari Rp1,89 triliun pada kuartal II/2024 menjadi Rp2,41 triliun pada kuartal II/2025. Meskipun begitu, laba kotor STAA tetap naik 45,77% YoY menjadi Rp1,17 triliun pada kuartal II/2025.
Baca Juga
Setelah dikurangi pajak dan beban pokok penjualan, STAA mencatatkan kenaikan laba bersih pada kinerja kuartal II/2025. STAA membukukan laba bersih sebesar Rp656,72 miliar pada kuartal II/2025, naik 55,15% YoY dari torehan Rp423,27 miliar pada kuartal II/2024.
Adapun, kas dan setara kas perseroan tercatat mengalami penurunan 31,88% menjadi Rp999,70 miliar, dari posisi Rp1,31 triliun pada akhir 2024.
Berdasarkan neraca, total aset STAA tumbuh menjadi Rp8,35 triliun hingga 30 Juni 2025, dari posisi akhir 2024 sebesar Rp8,08 triliun.
Jumlah liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp2,39 triliun dari posisi akhir 2024 sebesar Rp2,18 triliun, sedangkan ekuitas STAA juga naik menjadi Rp5,95 triliun dari posisi akhir Desember 2024 sebesar Rp5,89 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.