Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurus BEI Genjot Transaksi Harian, dari Short Selling hingga Single Stock Futures

BEI berupaya mengejar target rata-rata nilai transaksi harian melalui berbagai inisiatif, termasuk penerapan short selling hingga single stock futures.
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/12/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/12/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) bergeliat mencapai target rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tahun ini. Sejumlah upaya siap dijalankan mulai dari short selling hingga single stock futures.

BEI sendiri menargetkan RNTH Bursa sebesar Rp13,5 triliun pada tahun ini. Direktur Pengaturan Perdagangan dan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan sejumlah inisiatif pun dijalankan guna mencapai target tersebut. Inisiatif BEI di antaranya penerapan short selling, liquidity provider, dan pengembangan single stock futures.

"Seluruh inisiatif ini diintegrasikan sebagai bagian dari upaya mencapai target RNTH tahun ini, serta memperkuat daya saing pasar modal Indonesia secara regional," kata Irvan dalam jawaban tertulisnya pada Senin (21/7/2025).

Dari sisi short selling, BEI akan membuka penerapannya pada September 2025. Irvan menjelaskan penerapan short selling akan membuka peluang bagi pelaku pasar untuk melakukan hedging, sehingga dapat meningkatkan transaksi harian.

Dari sisi liquidity provider, BEI berencana melakukan implementasi liquidity provider untuk saham-saham tertentu, khususnya untuk saham-saham illiquid to medium illiquid.

Implementasi liquidity provider dapat menurunkan spread dari perdagangan saham yang tercatat di BEI yang saat ini memiliki average daily spread sebesar 3,26 tick untuk bisa menjadi 2 tick. Kemudian, implementasi liquidity provider dapat menambah likuiditas saham yang tercatat di BEI.

BEI pun berupaya mengembangkan single stock futures dengan menambah saham yang dapat dijadikan underlying. BEI juga memperluas opsi bagi investor derivatif dan diharapkan mendorong likuiditas pada pasar.

Sebagai informasi, terdapat lima tambahan underlying saham di single stock futures yakni PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), serta PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT).

Lima underlying saham itu melengkapi underlying saham yang sebelumnya telah tersedia, yakni PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), serta PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM).

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro