Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1001 Cara BEI Dongkrak RNTH Capai Target Rp13,5 Triliun

Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan inisiatif seperti short selling dan single stock futures untuk mencapai target RNTH Rp13,5 triliun tahun ini.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan berbagai gebrakan untuk mencapai target rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) Rp13,5 triliun tahun ini. Upaya menambah likuiditas pasar dieksekusi mulai dari short selling hingga single stock futures.

Direktur Pengaturan Perdagangan dan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan sejumlah inisiatif dikembangkan guna mencapai target tersebut. Inisiatif BEI di antaranya penerapan short selling, liquidity provider, dan pengembangan single stock futures.

"Seluruh inisiatif ini diintegrasikan sebagai bagian dari upaya mencapai target RNTH tahun ini, serta memperkuat daya saing pasar modal Indonesia secara regional," kata Irvan dalam jawaban tertulisnya pada Senin (21/7/2025).

Adapun, BEI akan membuka penerapan short selling mulai September 2025. Irvan menjelaskan penerapan short selling akan membuka peluang bagi pelaku pasar untuk melakukan hedging, sehingga dapat meningkatkan transaksi harian.

Sedangkan untuk liquidity provider rencananya akan dilakukan untuk saham-saham tertentu, khususnya untuk saham-saham illiquid to medium illiquid.

Implementasi liquidity provider ini disebut dapat menurunkan spread dari perdagangan saham yang tercatat di BEI yang saat ini memiliki average daily spread sebesar 3,26 tick untuk bisa menjadi 2 tick. Kemudian, liquidity provider juga dapat menambah likuiditas saham yang tercatat di BEI.

Upaya berikutnya adalah BEI pengembangan single stock futures dengan menambah saham yang dapat dijadikan underlying. BEI juga memperluas opsi bagi investor derivatif dan diharapkan mendorong likuiditas pada pasar.  

Sebagai informasi, terdapat lima tambahan underlying saham di single stock futures yakni PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), serta PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT).

Lima underlying saham itu melengkapi underlying saham yang sebelumnya telah tersedia, yakni PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), serta PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM).

Irvan menjelaskan bahwa BEI optimistis target RNTH bisa tercapai. Dia mengatakan secara kumulatif sejak awal tahun, BEI telah membukukan RNTH sebesar Rp13,07 triliun.

Data perdagangan saham di BEI selama sepekan periode 14 – 18 Juli 2025 menunjukkan kenaikan RNTH BEI yaitu sebesar 49,98% menjadi Rp16,62 triliun, dari Rp11,08 triliun pada pekan sebelumnya.

Secara bulanan, tren RNTH menunjukkan peningkatan selama tiga bulan terakhir dari April hingga Juni 2025, bahkan sempat mencapai Rp13,29 triliun pada Juni 2025. 

"Peningkatan ini menjadi sinyal positif untuk mencapai target RNTH di tahun ini, yang didukung oleh sejumlah peluang, seperti penurunan suku bunga acuan BI [Bank Indonesia], penguatan kurs rupiah, serta progres negosiasi tarif antara Indonesia dan AS yang berjalan cukup positif sejauh ini," tulis Irvan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro