Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Peluncuran Holding Investasi dari Danantara Indonesia Sebentar Lagi

Holding investasi Danantara diperkirakan meluncur dalam waktu dekat.
Logo Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Logo Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia memberikan sinyal terbaru peluncuran entitas holding investasi yang kelak bakal mengelola setoran dividen BUMN.  

Adapun, holding investasi yang bakal dipimpin CIO Danantara Indonesia Pandu Patria Sjahrir sejauh ini masih belum diluncurkan. Berdasarkan ketentuannya, entitas tersebut berwenang untuk mengelola investasi serta memberdayakan aset guna meningkatkan nilai investasi. 

Nantinya, seluruh saham holding investasi akan dimiliki oleh pemerintah Indonesia dengan rincian negara memiliki 1% saham Seri A Dwiwarna dengan hak istimewa melalui Kementerian BUMN dan Danantara Indonesia memiliki 99% saham Seri B.

Managing Directors Stakeholders Management Danantara Indonesia, Rohan Hafas, menuturkan peluncuran holding investasi akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun, dia belum mengonfirmasi apakah sudah ada BUMN yang ditunjuk sebagai entitas tersebut.

“Holding investasi segera [diluncurkan]. Wait and see,” ujarnya saat ditemui usai acara Bisnis Indonesia Award (BIA) 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Senin (30/6/2025) malam.

Danantara sebelumnya telah menunjuk PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), yang saat ini bernama PT Danantara Asset Management (Persero) sebagai holding operasional. Entitas yang membawahi 889 BUMN ini dinakhodai langsung oleh COO Danantara Indonesia, Dony Oskaria. 

Keputusan tersebut dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 15/2025 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Biro Klasifikasi Indonesia untuk Pendirian Holding Operasional.

Dalam kesempatan terpisah, Toto Pranoto, Associate Director BUMN Research Group Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), menilai bahwa pemerintah perlu mencari BUMN yang sesuai dan memiliki rekam jejak cukup baik.

Selain itu, perusahaan pelat merah yang kelak ditunjuk perlu memiliki pengalaman dalam mengelola portofolio serta terlibat di sektor riil untuk menjangkau investor internasional. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dan PT Danareksa (Persero) dinilai bisa jadi opsi. 

“Setidaknya, perusahaan tersebut memiliki pengalaman dalam pengelolaan portofolio serta keterlibatan langsung di sektor riil untuk menjangkau investor internasional. Beberapa BUMN seperti BPUI atau Danareksa bisa menjadi alternatif,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (1/7/2025). 

BPUI atau kini dikenal sebagai Indonesia Financial Group (IFG) merupakan perusahaan pelat merah yang didirikan pada 1973. IFG saat ini berperan sebagai holding BUMN di sektor asuransi dan penjaminan sesuai pembentukannya melalui Peraturan Pemerintah No.20/2020. 

Sementara itu, Danareksa merupakan satu-satunya holding BUMN di bidang transformasi. Entitas tersebut bertujuan mengoptimalkan kinerja BUMN yang berada di bawah kelolaannya melalui transformasi bisnis dan investasi berkelanjutan untuk menciptakan nilai tambah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper