Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Fore Kopi (FORE) Hadapi Pelemahan Daya Beli

Selain menyiapkan rencana ekspansi gerai Fore Coffee, perseroan bahkan berencana merambah ke segmen ready to eat bernama Fore Donut.
Direktur Utama PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) Vico Lomar (kedua kiri) dalam seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Senin (14/4/2025)./BEI
Direktur Utama PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) Vico Lomar (kedua kiri) dalam seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Senin (14/4/2025)./BEI

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati mendapatkan tantangan pelemahan daya beli, PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) memiliki sejumlah rencana untuk menjalani tahun 2025. Bahkan, Fore menyiapkan sejumlah rencana ekspansif dengan dana fantastis Rp222 miliar.

Selain menyiapkan rencana ekspansi gerai Fore Coffee, perseroan bahkan berencana merambah ke segmen ready to eat bernama Fore Donut. Nantinya, Fore Donut akan diluncurkan pada kuartal III/2025.

Direktur Utama Fore Kopi Vico Lomar menerangkan, kepercayaan diri Fore menjalani tantangan ini didasarkan pada segmen pasar Fore yang tidak menyasar masyarakat dengan kondisi ekonomi tertentu.

So, itu adalah keunggulan Fore, yaitu premium affordability, sehingga setiap lapisan masyarakat Indonesia bisa menikmati daripada donat yang nanti akan kami wujudkan,” katanya dalam paparan publik Fore, Kamis (26/6/2025).

Vico menegaskan harga produk di Fore Coffee berkisar antara Rp27.000—Rp29.000. Bahkan, harga produk Fore yang paling laris dihargai Rp33.000. Hal itu yang oleh Vico disebut sebagai upaya Fore memberikan produk dengan kualitas premium yang terjangkau.

Selain itu, meskipun memiliki rencana pembangunan sebanyak 70 gerai baru, Vico menegaskan bahwa perseroan akan melakukannya dengan ekstra hati-hati. Hal itu tercermin dari rencana Fore untuk berekspansi di Fore Donut.

Vico menyebut, nantinya Fore Donut akan diluncurkan satu per satu di kota tier 1 seperti Jabodetabek. 

”Begitu kami sudah menemukan di mana yang tepat untuk kami multiplikasi, seperti yang kami lakukan di Fore Coffee, maka itulah saatnya kami melakukan multiplikasi lebih cepat,” katanya.

Adapun sepanjang 2025, FORE menyediakan capital expenditure sebesar Rp222—Rp225 miliar. Nantinya, sebesar 80% dari capex itu akan dialokasikan manajemen untuk ekspansi gerai baru.

Pada 2025, Fore menargetkan total 70 gerai baru. Hingga Juni 2025, rencana itu sudah terealisasi sebanyak 30 gerai Fore Coffee.

Sebagai pembanding, pada 2024, Fore mencatatkan pertumbuhan gerai mencapai 35% year on year (YoY). Mengacu laporan tahunan perusahaan, FORE memiliki 232 gerai hingga akhir 2024. Jumlah ini bertambah 60 gerai dari tahun sebelumnya yang mencapai 172 gerai.

Vico menyampaikan bahwa pertumbuhan outlet berpengaruh positif terhadap kinerja penjualan perusahaan yang mencapai Rp1,03 triliun pada tahun lalu, tumbuh 115,46% YoY. 

“Perseron juga mampu mencatatkan tingkat pertumbuhan laba tahun berjalan sebesar 4.941,38% hingga mencapai Rp58,21 miliar,” ujar Vico dikutip dari laporan tahunan dan keberlanjutan 2024, Senin (9/6/2025).

-------------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper