Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat diketahui menyerang tiga situr nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025) malam. Serangan ini diperkirakan membuat harga komoditas emas dan Minyak melejit awal pekan ini.
Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi menjelaskan keterlibatan AS di Timur Tengah akan memanaskan situasi. Hal ini dapat membuat harga emas melejit tinggi.
“Kemungkinan besar harga emas dunia itu akan melejit tinggi, kembali ke US$3.450 per troy ounce, bahkan bisa mencapai level US$3.500 per troy ounce,” kata Ibrahim, Minggu (22/6/2025).
Di sisi lain, Ibrahim memperkirakan rupiah akan mengalami pelemahan, tetapi tidak terlalu signifikan akibat aksi tersebut. Ibrahim memprediksi pelemahan rupiah hanya akan berkisar 100 poin untuk awal pekan depan.
Selain emas, Ibrahim juga memperkirakan harga emas dunia mengalami kenaikan dengan serangan AS terhadap Iran. Setelah AS melakukan serangan, Ibrahim memperkirakan Iran akan melakukan blokade Selat Hormuz.
Saat ini, kata dia, Selat Hormuz menjadi salah satu selat yang paling vital untuk transportasi minyak. Ibrahim menuturkan sebanyak 22% transportasi minyak melalui Selat Hormuz.
Baca Juga
Apabila Selat Hormuz ini diblokade, lanjutnya, maka kemungkinan besar akan membuat harga minyak mentah dunia ini mengalami kenaikan, sehingga akan berdampak terhadap harga-harga, terutama harga minyak mentah di Indonesia.
Ibrahim menjelaskan Indonesia melakukan impor minyak sebesar satu juta barel per hari. Apabila harga minyak mengalami kenaikan, ditambah dengan rupiah yang melemah, maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan membengkak.
“Nah, ini yang harus diperhatikan pemerintah. Kenapa? Ini adalah saat yang tepat bahwa pemerintah harus melakukan diversifikasi menggunakan biofuel, karena kita mempunyai CPO yang cukup banyak,” ujarnya.
Adapun melansir data Bloomberg, harga emas spot terpantau masih turun 0,07% pada level US$3.368,39 pada penutupan Jumat (20/6/2025).
Sementara itu, harga Minyak Mentah WTI tercatat naik 0,46% ke harga US$73,84 per barrel dan Minyak Mentah Brent turun 2,33% ke US$77,01 per barrel pada penutupan Jumat (20/6/2025).
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan serangan yang sangat sukses. Kini, seluruh awak pesawat yang membawa bom ke Iran telah berhasil keluar.
“Muatan penuh bom dijatuhkan di situs utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada Prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang bisa melakukan ini,” ujar Trump, dikutip dari akun resmi @WhiteHouse, Minggu (22/6/2025).
Lewat aksi ini, Trump disebut bertujuan untuk menghentikan perang yang terjadi dalam sepekan terakhir antara Iran dan Israel.
“Sekarang adalah waktu untuk damai! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini,” tambahnya.