Bisnis.com, JAKARTA — Danantara Indonesia dipastikan mengelola dana senilai Rp170 triliun yang bersumber dari dividen BUMN yang dikucurkan setiap tahun. Dana ini nantinya akan diarahkan untuk memacu investasi di sektor strategis.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Chief Operating Officer Danantara Dony Oskaria mengatakan pengelolaan dana tersebut akan dilakukan oleh Holding Investasi yang berada di bawah komando Pandu Sjahrir.
Sebagai Chief Operating Officer atau COO Danantara, Dony menyatakan dirinya bertanggung jawab untuk memaksimalkan kinerja operasional dari seluruh perusahaan pelat merah guna memenuhi kebutuhan investasi tersebut.
“Saya punya komitmen dengan Presiden [Prabowo Subianto] bahwa harus memberikan dividen Rp170 triliun setiap tahun untuk diinvestasikan Mas Pandu di Danantara Investment Management,” ucapnya dalam acara Outlook Ekonomi DPR yang digelar Detik.com di Jakarta, dikutip pada Rabu (21/5/2025).
Dia pun menegaskan bahwa aktivitas investasi Danantara tidak akan berdampak terhadap kinerja operasional BUMN. Hal ini dikarenakan struktur kelembagaan antara Holding Operasional dengan Holding Investasi telah dipisahkan.
Holding Operasional berada di bawah kendali Danantara Asset Management, sedangkan fungsi investasi dijalankan oleh Danantara Investment Management.
“Apakah nanti risiko [investasi] akan menyeret BUMN? Sudah jelas tidak. BUMN memiliki satu superholding sendiri namanya Danantara Asset Management, kemudian satu sisi lagi adalah Danantara Investment Management,” kata Dony.
Selain itu, investasi Danantara dipastikan tidak akan menggunakan dana pihak ketiga Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Untuk itu, kekhawatiran terkait penggunaan dana publik untuk investasi Danantara dinilai tidak tepat sasaran.
“Kekhawatiran bahwa nanti yang diinvestasikan adalah dana pihak ketiga kemudian juga aset-aset bank yang di-leverage, itu tidak ada sama sekali, karena segregasi sudah sangat jelas antara operasional dan investasi,” ucapnya.