Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Nasib IHSG saat HUT ke-48 Pasar Modal RI, Tembus 8.000?

IHSG berpotensi tembus 8.000 saat HUT ke-48 Pasar Modal RI, didorong penurunan suku bunga dan stabilitas makro.
Pembukaan pasar modal saat perayaan HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia di Jakarta, Senin (11/8/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pembukaan pasar modal saat perayaan HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia di Jakarta, Senin (11/8/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar modal Indonesia telah memasuki usia ke-48 pada tahun ini. Terdapat harapan pasar saham Indonesia kinclong, dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh level 8.000.

Pada momen HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia hari ini, Senin (11/8/2025) IHSG bergerak moncer. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup di level 7.605,92 pada penutupan perdagangan hari ini, menguat 0,96%.

IHSG juga masih kokoh di zona hijau, menguat 7,43% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025. 

Di tengah penguatan IHSG saat momen HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia, terdapat harapan IHSG mampu menembus rekor di level 8.000.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan IHSG mampu mencapai level 8.000 jika momentum positif berlanjut atau best scenario.

"Katalis utama mencakup potensi penurunan suku bunga Fed Fund Rate pada bulan September 2025 dan BI7DRR kemudian menyusul," kata Liza kepada Bisnis pada Senin (11/8/2025).

Selain itu, katalis utama yang dibutuhkan adalah stabilitas makro setelah ditetapkannya tarif dagang Presiden AS Donald Trump.

Kemudian, katalis lainnya adalah penguatan rupiah yang sebagian besar disebabkan melemahnya dolar AS akibat lesunya ekonomi AS serta meningkatnya investasi hasil kerja Danantara. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% pun bisa menjadi katalis laju IHSG.

Adapun, di momen HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia, Liza berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI, dan pemangku kepentingan menargetkan pasar modal yang inklusif, mandiri, dan berdaulat sebagai motor pembiayaan nasional. 

"Akan tetapi, tantangan ke depan yang dihadapi meliputi pendalaman pasar, tata kelola emiten, cyber security, dan peningkatan literasi investor," kata Liza.

Associate Director Pilarmas Investindo Maximilianus Nicodemus optimistis pada momen HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia IHSG bisa menuju ke level 8.000. Namun, menurutnya, dibutuhkan waktu untuk menjawab. 

Sejauh ini momentum IHSG tembus 8.000 diproyeksikan datang dari sejumlah sentimen seperti pertemuan AS dan Rusia mengenai perdamaian Ukraina. Apabila pertemuan terjadi dan memberikan hasil, hal ini akan memberikan dampak positif bagi pelaku pasar dan investor.

Sentimen positif lainnya adalah kesepakatan dagang antara AS dan China. Apabila mencapai kata sepakat, hal ini akan memberikan dampak positif. Kemudian, penurunan tingkat suku bunga The Fed per September dan Desember 2025. Lalu, penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia akhir tahun.

"Bukan tidak mungkin 8.000 mampu dicapai. Namun ingat, sentimen positif harus terus selalu ada," ujar Nicodemus kepada Bisnis pada Senin (11/8/2025).

Dia berharap pada momen HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia, pasar modal memiliki standar edukasi bagi calon investor baru. Semua yang berkepentingan dalam pasar modal, baik regulasi maupun perusahaan efek, memiliki standar pengetahuan yang sama guna mendorong edukasi yang sama di masyarakat.

Kemudian, diharapkan terdapat kebijakan yang pro pasar baik dari sisi pemerintah maupun regulasi. Perusahaan yang melantai di Bursa kemudian fokus terhadap fundamental dan valuasi sehingga berkualitas, bukan kuantitas tanpa nilai. Lalu, terdapat insentif bagi perusahaan yang ingin melantai di Bursa.

Investment Analyst Capital Asset Management Martin Aditya menjelaskan pasar saham Indonesia pada sisa tahun ini diproyeksikan masih positif mengikuti sentimen global seiring probabilitas penurunan suku bunga acuan yang cukup besar. Peluang penurunan suku bunga acuan datang dari bond yield yang terus menurun dan rupiah yang sudah cenderung bergerak stabil.

Menurutnya, peluang IHSG tembus 8.000 pun masih ada pada tahun ini didorong oleh alur dari Morgan Stanley Capital International (MSCI) atau Financial Times Stock Exchange (FTSE). Selain itu peluang tembusnya IHSG ke level 8.000 mampu didorong oleh perbaikan kinerja keuangan perbankan.

"Karena satu-satunya pendongkrak indeks yang big caps masih finansial perbankan. Kecuali ya big caps konglomerasi. Orang-orang juga sepertinya masih berekspektasi beberapa saham konglomerasi masuk MSCI atau FTSE, salah satu contohnya BREN [PT Barito Renewables Energy Tbk.]," katanya kepada Bisnis pada Senin (11/8/2025).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro