Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelayaran peti kemas PT Temas Tbk. (TMAS) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang progresif tahun ini, setelah capaian kinerja sepanjang 2024 terkoreksi.
Direktur Utama TMAS Ricky Effendi mengatakan perseroannya optimis dapat mematok laba untuk tahun buku 2025 mencapai Rp900 miliar, dengan asumsi pertumbuhan pendapatan sekitar 5% sampai 10% secara tahunan.
“Kalau untuk net income, kita mungkin kalau dilihat capex yang kita lakukan, kita targetkan sekitar Rp900 miliar,” kata Ricky saat public expose selepas RUPS Tahun Buku 2024 di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Sementara itu, Ricky menargetkan, pendapatan perseroan bisa bergerak ke level Rp4,8 triliun sampai dengan Rp5 triliun untuk tahun ini.
Selain itu, TMAS mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp3 triliun untuk tahun ini.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pengadaan armada baru, perlengkapan dan peralatan bagi perusahaan serta entitas anaknya.
Baca Juga
“Target pendapatannya mungkin sekitar Rp4,8 triliun sampai dengan Rp5 triliun,” kata dia.
Berdasarkan Laporan Keuangan per 31 Desember 2024, TMAS mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp673,36 miliar, turun 13,96% secara year on year (YoY) dibandingkan raihan laba Rp782,61 miliar pada periode yang sama 2023.
Penyusutan laba tersebut terjadi di tengah naiknya pendapatan jasa neto perseroan sebesar 0,9% menjadi Rp4,34 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp4,30 triliun.
Ricky mengatakan penurunan laba itu disebabkan karena dinamika pasar dan kenaikan harga bahan bakar minyak yang menjadi komponen utama biaya operasi kapal.
“Meski begitu, kami tetap optimis menatap tahun ini dengan berbagai strategi yang sudah dipersiapkan,” kata dia.
Adapun, pendapatan TMAS mayoritas diperoleh dari jasa pelayaran dengan pihak ketiga mencapai Rp4,23 triliun atau naik 2,46% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,13 triliun. Jasa bongkar muat terpantau turun 27,55% menjadi Rp103,29 miliar dari sebelumnya Rp142,56 miliar.
Seiring naiknya pendapatan, beban jasa TMAS juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 7,91% menjadi Rp3,44 triliun dari sebelumnya Rp3,19 triliun pada akhir 2023.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.