Bisnis.com, JAKARTA — Sebagian besar bursa Asia ditutup menguat pada Senin (17/2/2025) ditengah kewaspadaan pasar terkait eskalasi perang dagang antara AS dan Uni Eropa dan perang Rusia-Ukraina.
Mengutip Bloomberg, indeks Topix Jepang ditutup menguat 0,28% ke level 2.766,90, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,75% pada level 2.610,42. Selanjutnya, indeks komposit Shanghai China terpantau naik 0,27% ke level 3.355,83. Kemudian, indeks Straits Times STI Singapura ditutup menguat 0,50% pada level 3.896,75.
Sebaliknya, indeks S&P/ASX 200 Australia terpantau turn 0,22% pada kisaran 8.537,11. Kemudian, indeks Hang Seng Hong Kong tekoreksi 0,19% ke level 22.577.
Ekuitas di Hong Kong dan indeks saham teknologi melemah karena beberapa investor menganggap kenaikan tersebut berlebihan. Treasury berjangka melemah karena perdagangan tunai ditutup secara global karena Hari Presiden di AS. Indeks saham berjangka Eropa menunjukkan pembukaan yang lesu.
Awal yang bergejolak di minggu ini terjadi setelah terobosan DeepSeek dalam kecerdasan buatan telah mendorong kenaikan lebih dari US$1 triliun pada saham China. Investor juga memantau meningkatnya ketegangan antara AS dan Eropa setelah rencana tarif Presiden Donald Trump memicu ancaman pembalasan.
Investor banyak berinvestasi pada saham-saham teknologi, terutama di China, di tengah optimisme terhadap aplikasi AI DeepSeek. Pertemuan antara Presiden Xi Jinping dan tokoh bisnis termasuk ikon e-commerce Jack Ma pada hari ini juga dipandang sebagai katalisator kenaikan.
Baca Juga
"Beberapa investor memilih untuk mengambil keuntungan karena terdapat ekspektasi yang sangat tinggi terhadap pertemuan antara Xi dan pengusaha swasta," kata Shen Meng, direktur di bank investasi butik Chanson & Co.
Pertemuan tersebut merupakan “peristiwa yang menarik untuk dijadikan berita” setelah dua minggu kenaikan Indeks Teknologi Hang Seng untuk Vey-Sern Ling, direktur pelaksana di Union Bancaire Privee.
Ahli strategi Goldman Sachs Group Inc. menaikkan target indeks MSCI China karena optimisme terhadap kemajuan teknologi negara tersebut. Sementara itu, investor Michael Burry telah membatalkan sebagian investasinya di saham teknologi China tepat sebelum terobosan DeepSeek.
Rencana tarif Trump telah memicu ancaman pembalasan, sementara Wakil Presiden JD Vance menyerang sekutu lama Eropa pada konferensi keamanan akhir pekan lalu. Rencana untuk merundingkan diakhirinya perang di Ukraina telah membuat blok tersebut tersisih.
Sementara itu, perekonomian Jepang tumbuh selama tiga kuartal berturut-turut karena perusahaan meningkatkan investasi dan peningkatan ekspor neto. Yen menguat terhadap semua rekan-rekannya di Kelompok 10 setelah data produk domestik bruto yang lebih baik dari perkiraan mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga dari Bank of Japan.
Pada perkembangan lain di Asia, saham Westpac Banking Corp. turun sebanyak 6,2% setelah laba dan margin merosot.
