Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Menguat usai Trump Umumkan Deal Dagang AS-Jepang, Indeks Nikkei Melesat

Bursa Asia menguat setelah Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang AS-Jepang. Indeks Nikkei melonjak 3,21%.
Papan saham elektronik menampilkan grafik pergerakan indeks Nikkei 225 di luar perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Senin, 6 Januari 2025./Bloomberg-Kiyoshi Ota
Papan saham elektronik menampilkan grafik pergerakan indeks Nikkei 225 di luar perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Senin, 6 Januari 2025./Bloomberg-Kiyoshi Ota

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham Asia menguat pada Rabu (23/7/2025), didorong lonjakan bursa saham Jepang setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Negeri Sakura tersebut.

Harapan akan kesepakatan serupa dengan negara-negara lain juga turut menopang sentimen, meskipun laporan laba emiten AS sebelumnya mengecewakan akibat dampak tarif tinggi.

Melansir Reuters, Rabu (23/7/2025), indeks Nikkei 225 melonjak 3,21%, dipimpin lonjakan saham sektor otomotif setelah kabar bahwa tarif kendaraan diturunkan menjadi 15%. Saham Mazda Motor melonjak 17%, sementara Toyota Motor mencatat kenaikan 11%.

Bursa lain di Asia juga menghijau. Indeks Hang Seng menguat 1,04%, Shanghai Composite naik 0,75%, dan indeks saham Filipina naik 0,67%. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tercatat naik 0,6%.

Trump pada Selasa malam mengumumkan bahwa kesepakatan dengan Tokyo mencakup pemberlakuan tarif impor sebesar 15%—lebih rendah dari ancaman awal sebesar 25%—atas barang Jepang yang masuk ke pasar AS.

Kesepakatan ini menyusul perjanjian serupa dengan Filipina, yang menetapkan tarif 19% untuk produk ekspor negara tersebut ke AS.

Kepala Strategi Investasi Saxo Charu Chanana mengatakan ekspektasi pasar terhadap terobosan relatif rendah, sehingga pengumuman Trump menjadi kejutan positif yang memberikan angin segar jangka pendek bagi bursa saham Jepang.

"Secara strategis, kesepakatan ini memungkinkan Jepang menghindari eskalasi tarif dalam waktu dekat, sementara fokus Trump kini beralih ke mitra dagang lain,” jelasnya seperti dikutip Reuters.

Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) tenor 10 tahun melonjak 8,5 basis poin ke level 1,585%. Namun, pergerakan nilai tukar yen relatif tenang. Yen menguat tipis 0,1% ke level 146,42 terhadap dolar AS.

Para pelaku pasar masih mencermati dinamika politik dalam negeri, termasuk kemungkinan pengunduran diri Perdana Menteri Shigeru Ishiba yang kabarnya akan mengambil keputusan setelah mengevaluasi dampak dari kesepakatan dagang ini.

Trump juga menyampaikan bahwa perwakilan dari Uni Eropa akan datang ke Washington pada Rabu untuk memulai negosiasi dagang. Hal ini memicu spekulasi bahwa kesepakatan dengan blok Eropa bisa tercapai, di tengah kekhawatiran pasar akan potensi tindakan balasan dari Brussels.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi bahwa pejabat AS dan China akan bertemu di Stockholm pekan depan untuk membahas perpanjangan tenggat waktu negosiasi dagang yang sebelumnya ditetapkan pada 12 Agustus.

Di Wall Street, perdagangan ditutup campuran karena investor mencerna laporan laba emiten yang menunjukkan tekanan dari perang dagang. Saham General Motors anjlok 8,1% setelah melaporkan kerugian sebesar US$1 miliar akibat beban tarif dalam laporan keuangan kuartalan.

Saham RTX, raksasa industri pertahanan dan kedirgantaraan, turun 1,6% meskipun permintaan mesin dan layanan purna jual meningkat—menandakan dampak tarif tetap membebani margin keuntungan.

Investor kini menanti laporan keuangan dari Tesla dan Alphabet (induk Google), dua dari “Magnificent 7” yang menjadi penggerak utama reli pasar berbasis optimisme AI sepanjang tahun ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro