Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (11/2/2025), usai parkir di zona merah kemarin. Saham emiten big caps seperti BMRI, BBCA, dan BREN masih mengalami depresiasi harga.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melemah 0,28% ke level 6.629,59 pada pembukaan perdagangan hari ini. Pada awal perdagangan, indeks komposit bermanuver di rentang 6.626-6.656.
IHSG kembali terperosok ke zona merah setelah ditutup melemah 1,40% atau 94,43 poin ke level 6.648,14 pada perdagangan Senin (10/2/2025). Saham BREN, BMRI, hingga TLKM ditutup anjlok kemarin.
Pelemahan IHSG pada pagi hari ini ditekan oleh penurunan harga saham sejumlah emiten berkapitalisasi pasar besar seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melemah 1,4% ke level Rp4.930, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) -1,09% ke posisi Rp9.050, PT Barito Renewables Energy Tbk. turun 1,5% ke posisi Rp6.550 per saham.
Selain itu, saham PT indosat Tbk. (ISAT) memerah dengan anjlok 6,77% ke posisi Rp1.790 dan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) terdepresiasi 1,3% ke level Rp7.625.
Di sisi lain, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 1,05% ke level Rp7.200, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menguat 2,76% ke level Rp372, dan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaju naik 2,44% ke posisi Rp84 per saham.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyampaikan bahwa IHSG kembali melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan awal pekan, Senin (10/2/2025), dengan menembus level support di 6.700.
Kondisi tersebut, kata Valdy, membuka peluang bagi indeks komposit untuk menguji support berikutnya yang diperkirakan berada di kisaran level 6.550-6.600.
“IHSG konfirmasi support breaklow di 6.700 dan berpotensi uji support berikutnya di level 6.550-6.600. Stochastic RSI berpotensi kehilangan momentum, jika breaklow 6.550,” ujarnya melalui publikasi riset harian.
Dia menuturkan salah satu faktor eksternal yang membebani pergerakan IHSG adalah rencana pengumuman paket tarif impor tahap kedua oleh pemerintah Amerika Serikat. Kebijakan ini memicu kekhawatiran akan lonjakan inflasi yang dapat mempengaruhi arah kebijakan moneter Federal Reserve atau The Fed.
“Kondisi tersebut berdampak negatif terhadap pergerakan harga saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, khususnya bank-bank berkapitalisasi besar,” tuturnya.
Di sisi domestik, data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2025 yang akan dirilis pada hari ini diharapkan dapat meredam tekanan jual. IKK Januari 2025 diperkirakan tidak akan berbeda jauh dari level Desember 2024 yang berada di 127,7.
Menurut Valdy, laporan data IKK diharapkan dapat membangun kembali optimisme terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I/2025.
Dalam kondisi pasar yang dinamis, saham yang direkomendasikan untuk dicermati pada perdagangan hari ini antara lain UNVR, PGAS, MEDC, TPIA, dan CLEO.
Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dengan Lower Low (LL) level dan volume rendah. Meski berpeluang untuk melakukan rebound, tetapi selama di bawah resistance garis MA5 maka indeks komposit berpeluang untuk kembali membuat LL level dan menyelesaikan target breakdown descending triangle-nya
"Namun jika mampu breakout garis MA5 maka IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50," ujar Wafi dalam riset, Selasa (11/2/2025).
Pada perdagangan hari ini, Wafi menyebut range IHSG diperkirakan berada di kisaran 6.650 hingga 6.750. Adapun, rekomendasi saham pilihan RHB Sekuritas hari ini adalah AMMN, PGAS, MDKA dan DSNG.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.