Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 13 emiten baru telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak awal tahun hingga Rabu (16/4/2025). Siapa emiten baru yang mendulang dana IPO paling jumbo?
PT Medela Potentia Tbk. (MDLA) dan PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) menjadi dua emiten teranyar yang melantai di BEI pada 14 dan 15 April 2025 setelah merampungkan aksi go public atau penawaran perdana saham (initial public offering/IPO). FORE dan MDLA tercatat menjadi emiten ke-12 dan ke-13 yang melantai di BEI tahun ini.
Dalam IPO, MDLA meraih dana segar dari IPO sebesar Rp685 miliar. Rencananya, sekitar 85,4% dana IPO Medela Potentia akan disalurkan kepada PT Anugrah Argon Medica (AAM), dengan alokasi 67,2% berupa pinjaman dan 32,8% sebagai setoran modal.
Sisanya, sekitar 10,7% dana akan disalurkan kepada PT Deca Metric Medica (DMM) dalam bentuk setoran modal, sementara sisanya akan diberikan kepada GoApotik untuk memperluas mitra apotek serta mendukung berbagai inisiatif digital dalam sektor kesehatan.
Direktur Utama MDLA Krestijanto Pandji menjelaskan bahwa perseroan akan membangun pabrik, membeli gudang baru dan menambah kapasitas produksi.
“Rencana ekspansi lebih ke arah pabrik. Kami akan mengembangkan tambahan lini produksi pada tahun ini dan tahun depan. Itu yang akan kami kerjakan,” katanya kepada awak media BEI, Jakarta, Selasa (15/4/2025).
Sementara itu, FORE menghimpun dana hingga Rp353,44 miliar dari pelepasan 1,88 miliar saham dalam IPO. Vico Lomar, CEO Fore Coffee, mengatakan perusahaan sangat antusias menyambut babak baru ini bersama para investor.
"Strategi yang kami implementasikan adalah investasi jangka panjang untuk memperkokoh fondasi bisnis, memperluas jangkauan pasar, serta bagian dari komitmen Fore Coffee untuk terus berinovasi memberikan kualitas kopi premium yang terjangkau,” ujar Vico.
Sebelum MDLA dan FORE, PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) menjadi perusahaan ke-11 dalam pencatatan BEI tahun ini. YUPI tercatat di Papan Utama bersama MDLA. Sementara FORE tercatat di Papan Pengembangan dengan perolehan dana IPO sebesar Rp 353 miliar.
Apabila diakumulasi, total dana publik yang dihimpun dalam IPO 13 emiten baru sepanjang tahun berjalan 2025 mencapai Rp6,93 triliun.
Di antara 13 emiten baru yang melantai di BEI, perolehan dana IPO tertinggi masih dicatatkan oleh emiten properti PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK). Anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang terafiliasi dengan Sugianto Kusuma alias Aguan itu meraih dana hasil IPO Rp 2,3 triliun.
Mengekor di belakang CBDK, YUPI mencatatkan perolehan dana terbesar kedua dalam IPO tahun ini yang menyentuh angka Rp2 triliun. Yupi melepas 854.448.900 saham dalam IPO dengan harga per saham dibanderol Rp2.390.
Sementara itu, PT Asuransi Digital Bersama Tbk. (YOII) mencatatkan perolehan dana IPO terkecil, hanya Rp41 miliar. Emiten pertama dalam pencatatan BEI pada 2025 ini membanderol sahamnya dengan harga Rp100 dalam IPO.
Di atas YOII, emiten KAQI menjadi pendulang dana IPO terkecil kedua sepanjang tahun berjalan 2025. KAQI hanya mencatatkan pendapatan sebesar Rp53,1 miliar dari 450.000 saham yang dilepas kepada investor publik seharga Rp118 per saham.
Pada perkembangan lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan terdapat 32 calon emiten berada dalam daftar atau pipeline penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) hingga 10 April 2025.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan bahwa sebanyak 32 perusahaan masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI terdiri atas 12 perusahaan dengan aset skala besar (di atas Rp250 miliar), 17 perusahaan skala menengah (antara Rp50 miliar-Rp250 miliar), dan 3 perusahaan dengan aset skala kecil (di bawah Rp50 miliar).
Nyoman juga mengatakan dari 32 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, perusahaan sektor consumer non-cyclicals mendominasi sebanyak 7 calon perusahaan.
Selain itu, 1 perusahaan dari sektor basic materials, 4 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 3 perusahaan dari sektor energi, dan 3 perusahaan dari sektor finansial.
Ditambah lagi, 5 perusahaan healthcare, 4 perusahaan industrials, 1 perusahaan infrastructures, 1 perusahaan teknologi, dan 3 perusahaan transportasi dan logistik. Namun, tidak ada calon emiten dari perusahaan properti dan real estat.
Realisasi Pencatatan Saham di BEI per 16 April 2025
Kode Saham |
Nama Perusahaan |
Tanggal Pencatatan di BEI |
Nilai IPO |
MDLA |
PT Medela Potentia Tbk |
15 April 2025 |
Rp 658 miliar |
FORE |
PT Fore Kopi Indonesia Tbk |
14 April 2025 |
Rp 353 miliar |
YUPI |
PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk |
25 Maret 2025 |
Rp 2,04 triliun |
MINE |
PT Sinar Terang Mandiri Tbk |
10 Maret 2025 |
Rp 132,33 miliar |
KAQI |
PT Jantra Grupo Indonesia Tbk |
13 Januari 2025 |
Rp 53,1 miliar |
DGWG |
PT Delta Giri Wacana Tbk |
13 Januari 2025 |
Rp 202,94 miliar |
CBDK |
PT Bangun Kosambi Sukses Tbk |
13 Januari 2025 |
Rp 2,3 triliun |
OBAT |
PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk |
13 Januari 2025 |
Rp 59,5 miliar |
HGII |
PT Hero Global Investment Tbk |
09 Januari 2025 |
Rp 260 miliar |
BRRC |
PT Raja Roti Cemerlang Tbk |
09 Januari 2025 |
Rp 61,21 miliar |
KSIX |
PT Kentanix Supra International Tbk |
08 Januari 2025 |
Rp 144,94 miliar |
RATU |
PT Raharja Energi Cepu Tbk |
08 Januari 2025 |
Rp 624,46 miliar |
YOII |
PT Asuransi Digital Bersama Tbk |
08 Januari 2025 |
Rp 41,20 miliar |
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.