Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatannya menguji level 7.675–7.699 pada perdagangan Rabu (30/7/2025). Sejumlah saham turut masuk radar rekomendasi analis hari ini.
Tim Analis MNC Sekuritas mencatat IHSG ditutup menguat tipis 0,04% ke level 7.617 pada perdagangan Selasa (29/7/2025), yang disertai dengan munculnya volume pembelian. Target koreksi indeks komposit pun telah mencapai target yang diberikan. Untuk itu, MNC memperkirakan, posisi IHSG masih berada pada bagian akhir dari wave v dari wave (iii) dari wave [c].
“Sehingga penguatan IHSG diperkirakan akan menguji rentang 7.675–7.699. Namun, waspadai akan adanya potensi koreksi ke 7.604–7.564,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas, Rabu (30/7/2025).
Untuk perdagangan hari ini, MNC Sekuritas memproyeksikan level support IHSG berada di 7.485 dan 7.344, sedangkan level resistance di 7.675 dan 7.758. Saham-saham yang masuk dalam radar rekomendasi mencakup CMRY, EXCL, PSAB, dan RAJA.
Sementara itu, Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai kinerja moncer IHSG dalam beberapa pekan terakhir utamanya ditopang oleh kombinasi sentimen domestik dan global yang membaik.
"Dari sisi domestik, pelaku pasar merespons positif data-data ekonomi seperti inflasi yang tetap terjaga, surplus neraca dagang, serta ekspektasi berlanjutnya pertumbuhan laba emiten di semester II/2025," ujar Felix, Selasa (29/7/2025).
Baca Juga
Adapun, ke depan meski arus dana asing masih tinggi, terdapat peluang penyusutan net sell asing di pasar saham. Dana asing pun berpeluang mengalir masuk seiring dengan penguatan IHSG.
Secara teknikal, menurutnya breakout IHSG ke level tertinggi baru ini mendorong peningkatan minat beli dari investor ritel dan institusi lokal.
Dari sisi global, ekspektasi bahwa The Fed akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya pada kuartal IV/2025 telah memperkuat risk appetite investor terhadap aset-aset emerging markets, termasuk Indonesia. Hal ini turut mendorong arus masuk dana asing, terutama ke saham-saham berkapitalisasi besar yang valuasinya mulai dianggap atraktif kembali.
"Kami memproyeksikan arus dana asing masih berpeluang positif di semester II/2025, meskipun tetap akan bersifat selektif dan sensitif terhadap perkembangan global seperti suku bunga dan tensi geopolitik," kata Felix.
Senior Analyst Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai IHSG mencetak rekor tertinggi 2025 didorong oleh kombinasi ekspektasi pelonggaran suku bunga Bank Indonesia (BI), arah dovish The Fed, stabilitas politik dalam negeri, serta meredanya kekhawatiran tarif AS yang memperkuat sentimen pasar.
"Ke depan, meskipun aliran dana asing sempat tertahan akibat stagnasi saham big caps dan minimnya katalis korporasi, peluang masuknya kembali dana asing menguat di semester II/2025 seiring membaiknya sentimen global dan pelonggaran moneter," ujar Sukarno, Selasa (29/7/2025).
Menurutnya, sejumlah saham berpotensi menarik masuknya dana asing ke pasar saham Indonesia. Di antara saham yang menarik minat investor asing adalah saham pendatang baru di indeks LQ45 dengan fundamental kuat.
Sukarno juga menilai saham big caps seperti bank jumbo yang secara pergerakan masih lagging dibandingkan saham big caps lainnya juga berpeluang menarik dana asing masuk.
Selain itu, saham yang terkait dengan bisnis energi baru terbarukan (EBT) seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) turut berpeluang menarik kembali minat asing ke pasar saham Indonesia.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG sesi I ditutup melemah 0,72% atau 55,10 poin menuju level 7.562,80.
Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 7.557 hingga 7.667.
Sebanyak 276 saham menguat, 325 melemah dan 199 saham stagnan.
IHSG dibuka menguat 0,52% atau 39,29 poin menuju level 7.657,20 pukul 09.01 WIB
Pada awal sesi, IHSG bergerak pada rentang 7.634 hingga 7.658.
Sebanyak 251 saham menguat, 122 melemah dan 216 saham stagnan.