Bisnis.com, BALIKPAPAN – Babak baru kolaborasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur resmi dimulai.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait pasokan tenaga listrik sebesar 42 Mega Watt (MW), Rabu (16/4/2025).
General Manager PLN UID Kaltimra Maria G.I. Gunawan menyatakan ini menjadi bentuk keseriusan PLN dalam mengakselerasi pertumbuhan industri dan memacu roda perekonomian di Kalimantan Timur.
"Listrik adalah fondasi penting dalam membangun ekosistem ekonomi yang tangguh. Melalui MoU ini, PLN menunjukkan kesiapan penuh untuk mendukung iklim usaha yang kondusif dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Kaltim dan Kaltara," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (20/4/2025).
Maria memaparkan, sistem kelistrikan Kalimantan Timur saat ini memiliki daya mampu pasok mencapai 867 MW, yang berbanding jauh di atas beban puncak yang tercatat sebesar 747 MW.
Data ini mengindikasikan bahwa PLN tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan saat ini, namun juga memiliki ruang yang luas untuk mengakomodasi lonjakan permintaan di masa mendatang.
Baca Juga
"Segmen pelanggan industri wilayah Kalimantan Timur terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Untuk itu, PLN terus berupaya meningkatkan sistem kelistrikan yang andal untuk merespons tren pertumbuhan yang ada," katanya.
Lebih jauh, Maria menekankan bahwa kolaborasi jangka panjang antara PLN dan para pelaku usaha adalah kunci utama dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Direktur Utama PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Mulianto menyampaikan apresiasi mendalam atas respons cepat dan komitmen PLN dalam menjawab kebutuhan energi perusahaannya.
Dia mengakui bahwa listrik adalah elemen vital yang menopang denyut nadi operasional ITM, terutama bagi dua anak usaha mereka yang bergerak di sektor krusial.
"Listrik merupakan elemen krusial dalam mendukung proses produksi, khususnya untuk dua anak usaha kami. Dukungan suplai listrik sebesar 42 MW dari PLN sangat kami butuhkan dalam mendorong ekspansi dan keberlanjutan industri kami ke depan," pungkasnya.
-----------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.