Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samuel Sekuritas Targetkan IHSG Tembus 8.120 Akhir 2025, Cek Saham Pilihannya

Samuel Sekuritas memproyeksikan IHSG mencapai 8.120 pada akhir 2025, meski kinerja kuartal II/2025 melemah. Saham pilihan: BBCA, TLKM, ICBP, AMRT, JPFA.
Mahasiswi beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/2/2025)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Mahasiswi beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/2/2025)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Ringkasan Berita
  • Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan IHSG akhir 2025 mencapai 7.400 secara fundamental dan 8.120 berdasarkan likuiditas.
  • Kinerja kuartal II/2025 menunjukkan penurunan laba bersih agregat 5,9% YoY, dengan sektor bank, konsumer, dan telekomunikasi mengalami tekanan, sementara sektor logam emas mencatat kenaikan.
  • Saham pilihan Samuel Sekuritas meliputi BBCA, TLKM, ICBP, AMRT, dan JPFA, dengan preferensi alpha pada BKSL, ENRG, WIFI, RAJA, dan DEWA.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan target fundamental Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir 2025 berada di level 7.400, dengan target berbasis likuiditas berpotensi tembus 8.120. 

Proyeksi tersebut dirancang dengan mempertimbangkan laporan keuangan kuartal II/2025 yang menunjukkan pelemahan kinerja. Mayoritas emiten yang dipantau mencatatkan laba bersih inti agregat turun 5,9% year on year (YoY). 

Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi mengatakan bahwa dari 40 perusahaan yang melaporkan, sebanyak 45% sesuai ekspektasi, sementara 40% meleset, dan hanya 15% melampaui perkiraan. 

“Mayoritas perusahaan yang menjadi pantauan kami merilis laporan keuangan kuartal II/2025 yang umumnya lemah,” ujar Prasetya dalam publikasi riset terbaru yang dirilis pada Kamis (14/8/2025). 

Secara sektoral, bank mencatat penurunan laba gabungan sebesar 3,4% YoY dan -3,8% (Quarter on Quarter/QoQ) karena kenaikan provisi, terutama di BBRI dan BBNI. Adapun margin bunga bersih BBCA dan BBRI relatif stabil. 

Sektor konsumer juga mencatat penurunan sebesar 1,7% YoY akibat tekanan margin dari biaya input tinggi dan belanja discretionary yang lemah. 

Prasetya menambahkan sektor telekomunikasi turut menghadapi tekanan pendapatan dari penurunan average revenue per user (ARPU) dan lemahnya permintaan business-to-consumer (B2C). 

Sementara itu, sektor logam emas mencatat kenaikan kinerja berkat harga jual rata-rata (ASP) tertinggi yang mendorong pada akhirnya mendorong laba ANTM. Adapun sektor nikel memperlihatkan hasil beragam, dengan NCKL mencatatkan kinerja positif melalui margin dan kontribusi asosiasi.  

Adapun sektor peternakan unggas terdampak turunnya harga ayam broiler dan day old chick (DOC), sementara sektor batu bara menjadi sektor terlemah akibat penurunan harga jual rata-rata ASP dan kenaikan biaya.

Di tengah penurunan kinerja fundamental ini, Prasetya menuturkan bahwa arus dana asing masih cenderung terbatas, tetapi partisipasi ritel meningkat sehingga mendukung pergerakan indeks komposit. 

“IHSG naik sebesar 8% secara bulanan pada Juli 2025 mengungguli pasar global, didorong oleh kenaikan saham BREN, BRPT, dan CDIA meski terjadi outflow asing bersih sebesar Rp7,1 triliun,” pungkasnya. 

Di samping itu, sentimen global juga membaik seiring meredanya ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS). Namun, konsumsi rumah tangga yang lemah dan laporan kuartal dua yang mengecewakan menjadi pembatas.

Samuel Sekuritas mempertahankan target fundamental IHSG akhir 2025 di 7.400, dengan target berbasis likuiditas (liquidity driven) mencapai 8.120.

“Target liquidity driven 8.120 mempertimbangkan momentum saham dengan kapitalisasi besar seperti DSSA, TPIA, DCII, BRPT, CDIA, PANI, PTRO, BREN, AMMN, dan BYAN dengan PER agregat 296 kali,” ucap Prasetya. 

Skenario itu mempertimbangkan rotasi ke saham tertinggal, dengan saham fundamental diramal menyumbang 157 poin dan saham likuiditas 720 poin. 

Saham fundamental pilihan Samuel Sekuritas meliputi BBCA, TLKM, ICBP, AMRT, serta JPFA. Sementara itu, preferensi alpha mencakup saham BKSL, ENRG, WIFI, RAJA, dan DEWA. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro