Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melanjutkan fase konsolidasi pada pekan depan, seiring sikap wait and see investor terhadap perkembangan situasi global khususnya dari Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan terakhir, Kamis (17/4/2025), indeks komposit bergerak mendatar usai ditutup menguat tipis sebesar 0,60% atau 38,21 poin menuju level 6.438,26.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan pergerakan tersebut mengindikasikan sikap wait and see investor jelang libur panjang akhir pekan.
“Pasar mengantisipasi hasil atau perkembangan proses negosiasi antara Indonesia dengan AS,” ujarnya dalam riset harian dikutip Sabtu (19/4/2025).
Dia menuturkan pasar juga mengkhawatirkan perubahan kebijakan tarif impor atau kebijakan baru terkait tarif selama libur panjang akhir pekan ini. Sebab, China justru menerapkan sejumlah kebijakan non-tarif yang membatasi perdagangan dengan AS.
Kebijakan itu berpotensi memicu gangguan produksi domestik, kenaikan angka pengangguran dan lonjakan inflasi di AS, sehingga mempersempit gerak The Fed.
Baca Juga
Dengan kondisi tersebut, Valdy memperkirakan IHSG masih akan melanjutkan fase konsolidasi di kisaran 6.400–6.500 pada awal pekan depan, Senin (21/4/2025).
“IHSG diperkirakan masih melanjutkan fase konsolidasi dalam rentang 6.400-6.500 pada pembukaan perdagangan pekan depan. Saham-saham yang dapat diperhatikan meliputi BUKA, EMTK, CTRA, SRTG, BRPT,” ucapnya.
Sementara itu, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG ditutup menguat sebesar 2,81% ke level 6.438,26 selama periode 14–17 April 2025. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) justru turun sebesar 1,7%.
Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad menyampaikan bahwa kenaikan indeks mendorong kapitalisasi pasar naik 3,98% menjadi Rp11.120 triliun, dari posisi Rp10.695 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
“Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan [kenaikan] sebesar 1,01% menjadi 1,18 juta transaksi, dari 1,17 juta kali transaksi pada sepekan yang lalu,” ujarnya, dalam keterangan tertulis Kamis (17/4/2025).
Meski demikian, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami penurunan sebesar 1,7%, dari Rp14,81 triliun pada penutupan pekan lalu menjadi Rp14,56 triliun.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa pada pekan ini tercatat meningkat signifikan sebesar 19,22% menjadi 22,54 miliar saham, dari 18,9 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.
Adapun investor asing membukukan nilai jual bersih sebesar Rp679,86 miliar pada Kamis (17/4/2025). Dengan demikian, sepanjang tahun berjalan 2025, investor asing sudah mencatatkan total net sell sebesar Rp49,5 triliun.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.