Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan 2,81% pada level 6.438 selama sepekan. Meski menguat, terdapat saham-saham dengan penurunan harga terdalam selama sepekan terakhir.
Saham dengan penurunan terdalam di posisi pertama adalah PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST). Harga saham FAST turun 15,05% selama sepekan dari Rp186 per saham menjadi Rp158 per saham.
Posisi FAST disusul oleh PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk. (BEER) yang pekan ini mengakhiri perdagangan di harga Rp72 per saham, turun 14,29% dari harga penutupan pekan lalu Rp84 per saham.
Peringkat ketiga top losers ditempati oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang turun 11,31% sehingga mengakhiri perdagangan pada level Rp1.960 akhir pekan ini, dari Rp2.210 per saham di pekan lalu.
Kemudian terdapat saham FITT yang terkoreksi 9,84% ke harga Rp110 per saham dan saham BMRI yang terkoreksi 9,8% ke level Rp4.600 pada penutupan Kamis (17/4/2025).
Peringkat keenam dan ketujuh ditempati oleh emiten OBAT dan BOLT yang masing-masing turun 9,49% dan 9,43% dalam sepekan. OBAT menutup perdagangan pada harga Rp620 per saham dan BOLT mengakhiri akhir pekan ini di level Rp1.105 per saham.
Baca Juga
ADMF, AGAR, dan BBNI menjadi penghuni top losers selanjutnya di peringkat kedelapan sampai kesepuluh. Harga saham ADMR telah tergerus 8,89% ke level Rp8.450 dalam sepekan, AGAR turun 8,57% ke Rp256, dan BBNI melemah 7,97% ke level Rp4.040 sepanjang pekan ini.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami penguatan 2,81% pada posisi 6.438,26 dari 6.262,22 pada pekan sebelumnya.
Peningkatan terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa sebesar 3,98% menjadi Rp11.120 triliun dari Rp10.695 triliun pada pekan sebelumnya.
"Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini mengalami penurunan sebesar 1,7% menjadi Rp14,56 triliun dari Rp14,81 triliun pada penutupan pekan lalu," katanya, Kamis (17/4/2025).