Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lampu Kuning Kinerja Astra (ASII) Kuartal I/2025, Momentum GIIAS Mampu Dongkrak?

Momentum GIIAS 2025 diramal akan menjadi angin segar bagi Astra International (ASII) yang tengah mengalami kelesuan penjualan otomotif pada kuartal I/2025.
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan penjualan bisnis otomotifnya pada kuartal I/2025. Lantas, Bagaimana prospek sahamnya di tengah tekanan pasar saat ini?

Berdasarkan data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil nasional secara wholesales pada Maret 2025 mencapai 70.892 unit, turun 5,1% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan Maret 2024 sebanyak 74.720 unit.

Penjualan mobil secara ritel alias dari dealer ke konsumen juga turun sebesar 6,8% menjadi 76.582 unit pada Maret 2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebanyak 82.170 unit.

Sepanjang kuartal I/2025, penjualan mobil wholesales juga turun 4,7% menjadi 205.160 unit, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 215.250 unit. Penjualan mobil secara ritel pun susut 8,9% menjadi 210.483 unit, dibandingkan tiga bulan pertama 2024 sebanyak 231.027 unit.

Astra pun mencatatkan kinerja lesu penjualan otomotifnya. Tercatat, penjualan mobil Astra turun 7,34% yoy pada kuartal I/2025 menjadi 110.812 unit, dibandingkan 119.602 unit pada periode yang sama 2024.

Penjualan mobil low cost green car (LCGC) Astra pun jeblok 22,27% yoy menjadi 28.294 unit per kuartal I/2025, dibandingkan 36.405 unit per kuartal I/2024.

Meskipun, Astra masih bisa mencatatkan pangsa pasar stabil di angka 54%. “Di tengah dinamika pasar otomotif nasional, Astra senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan pilihan kendaraan yang relevan dengan kebutuhan pelanggan di berbagai segmen,” ujar Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications Astra dalam keterangan tertulis pada Rabu (16/4/2025).

Sementara, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan salah satu faktor penyebab turunnya penjualan mobil sepanjang kuartal I/2025 karena lesunya daya beli masyarakat kelas menengah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), setidaknya 9,4 juta penduduk kelas menengah telah 'turun kasta' ke kelompok aspiring middle class (calon kelas menengah) selama 2019 sampai dengan 2024. Akibatnya pada 2024, jumlah kelas menengah menjadi 47,85 juta atau 17,13% dari total penduduk Indonesia.

"Kalau dilihat memang belakangan ini ada indikasi bahwa daya beli masyarakat kelompok menengah itu cenderung sedang tertekan. Nah, sehingga mereka tentunya memilih pengeluaran yang dianggap betul-betul diperlukan," jelas Kukuh kepada Bisnis, Selasa (15/4/2025).

Seiring dengan kinerja lesu penjualan otomotif, saham ASII pun di zona merah. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham ASII turun 0,63% ke level Rp4.750 per lembar pada penutupan perdagangan Kamis (17/4/2025).

Harga saham ASII pun masih melemah 3,06% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper