Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lampu Kuning Kinerja Astra (ASII) Kuartal I/2025, Momentum GIIAS Mampu Dongkrak?

Momentum GIIAS 2025 diramal akan menjadi angin segar bagi Astra International (ASII) yang tengah mengalami kelesuan penjualan otomotif pada kuartal I/2025.
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat

Daya Ungkit

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai kinerja lesu penjualan bisnis otomotif Astra pada kuartal I/2025 merupakan hal wajar. Sebab, kondisi suku bunga masih tinggi yang memengaruhi lesunya permintaan kredit kendaraan.

Ditambah, terdapat sentimen rendahnya daya beli, serta faktor makroekonomi domestik yang kurang kondusif.

Meskipun, ia menilai terdapat peluang bagi Astra dalam menjaga kinerja fundamental bisnisnya. "Masih ada indikasi potensi permintaan kredit meningkat seiring dengan harapan bank sentral dalam hal ini Bank Indonesia untuk melonggarkan kebijakan moneter. Ini bisa memicu kenaikan kredit sektor otomotif," kata Nafan kepada Bisnis pada Kamis (17/4/2025).

Selain itu, terdapat momentum penguatan kinerja penjualan otomotif Astra seiring dengan pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025 yang bakal segera digelar pada 24 Juli - 3 Agustus 2025 di ICE BSD City, Tangerang.

"Biasanya momentum GIIAS adalah momentum positif. Terdapat kesempatan bagi ASII meningkatkan kinerja penjualannya," tutur Nafan.

Ia pun menilai saham ASII masih prospektif. Ia merekomendasikan accumulative buy untuk ASII dengan target harga Rp5.575 per lembar.

Analis Sinarmas Sekuritas Christine Nathania dan Isfhan Helmy dalam risetnya menilai segmen usaha otomotif ASII masih tertekan pada 2025. Meskipun, ASII masih mampu mempertahankan pangsa pasarnya di atas 50%.

"Kami memperkirakan daya beli kelas menengah ke bawah yang lemah dan meningkatnya persaingan BEV [battery electric vehicle] akan semakin menekan segmen otomotif ASII," tulis Christine Nathania dan Isfhan Helmy dalam risetnya.

Meski demikian, saham ASII masih dinilai prospektif. Salah satu yang menjadi pendorong adalah momentum tebaran dividen atas raupan laba tahun buku 2024.

ASII telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp34,05 triliun sepanjang 2024. Laba bersih ASII tumbuh tipis 0,62% yoy menjadi Rp34,05 triliun, dibandingkan 2023 sebesar Rp33,83 triliun.

Dengan raupan laba bersih itu, Astra pun kemudian akan mengusulkan dividen final tahun buku 2024 sebesar Rp308 per saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Mei 2025. Dividen final yang akan diusulkan tersebut, ditambah dengan dividen interim sebesar Rp98 per saham.

Dengan begitu total dividen yang diusulkan untuk tahun buku 2024 menjadi Rp406 per saham. Total tebaran dividen per saham Astra tahun buku 2024 itu lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya atau tahun buku 2023, Rp519 per saham.

Sementara rasio tebaran dividen Astra mencapai 48%. Rasio pembayaran dividen ini dinilai mencerminkan kembalinya persentase rasio pembayaran dividen ke tingkat yang konsisten dengan rasio sebelum distribusi dividen yang lebih tinggi pada 2022 dan 2023.

"Rasio pembayaran dividen ini sekarang telah kembali ke level sebelum Covid-19 dan kami berharap ASII akan mempertahankan level ini ke depannya, mengingat tantangan bisnis saat ini," tulis Christine Nathania dan Isfhan Helmy.

Dalam risetnya, Sinarmas Sekuritas merekomendasikan beli untuk ASII dengan target harga Rp5.500 per lembar.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper