Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami pelemahan 5,16% selama sepekan terakhir dan berakhir pada level 6.752,57. Meski demikian, sejumlah saham terpantau mengalami peningkatan harga signifikan seperti saham milik Grup Lippo MLPT hingga SONA milik konglomerat Tahir dalam periode 3—7 Januari 2025 dan masuk dalam jajaran top gainers.
Peringkat pertama emiten dalam jajaran top gainers pekan ini ditempati oleh PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) yang harga sahamnya melesat 141,53% dalam sepekan. Harga saham SMDM ditutup di level Rp1.425 per saham dari sebelumnya Rp590 per saham.
Posisi kedua emiten top gainers ditempati oleh PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) yang naik 65,06% ke harga Rp30.000 per saham. Kemudian PT Tira Austenite Tbk. (TIRA) menyusul di posisi ketiga dengan kenaikan sebesar 61,76% sehingga berada di harga Rp825 per saham.
Top gainers selanjutnya adalah PT Steady Safe Tbk. (SAFE) dan PT Artha Mahiya Investama Tbk. (AIMS). Harga saham SAFE melesat 54,95% sehingga menjadi Rp344 per saham dan saham AIMS meningkat 50,65% sehingga parkir di Rp464 per saham.
Posisi keenam ditempati oleh saham KOKA yang meningkat 47,65% selama sepekan, dari harga Rp82 per saham menjadi Rp121 per saham.
Saham PT Sona Topas Tourism Industry Tbk. (SONA) milik konglomerat Tahir menjadi saham top gainers selanjutnya di peringkat ketujuh. Harga saham SONA melesat 46,15% menjadi Rp4.560 per saham dari Rp3.120 per saham.
Adapun, saham-saham lain yang masuk daftar tercuan pekan ini mencakup BUVA yang naik 41,67% ke harga Rp85 per saham. Selanjutnya NAIK melesat 37,14% menjadi Rp288 per saham, dan PPRI naik 33,76% ke harga Rp210 per saham.
Sebelumnya P.H. Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gusti Alit Nityaryana mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami penurunan 5,16% pada posisi 6.752,57 dari 7.109,19 pada pekan sebelumnya.
Penurunan turut terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa sebesar 5,87% menjadi Rp11.595 triliun dari Rp12.319 triliun pada pekan sebelumnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.