Bisnis.com, JAKARTA — Erwin Ciputra menambah kepemilikannya pada PT Petrosea Tbk. (PTRO) sebanyak 500.000 saham. Transaksi pembelian saham itu rampung pada 4 Februari 2025.
Lewat pembelian saham itu, Erwin kini memegang 7,85 juta saham pada emiten kontraktor tambang tersebut. Porsi saham itu ekuivalen dengan 0,0779% hak suara di PTRO.
Erwin merupakan komisaris PTRO yang juga menjabat posisi yang sama pada PT Barito Renewables Tbk. (BREN). Selain itu, Erwin turut menjabat posisi komisaris utama pada PT Perindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).
“Tujuan dari transaksi merupakan investasi,” kata Sekretaris Perusahaan PTRO Anto Broto lewat keterbukaan informasi, Jumat (7/2/2025).
Adapun, harga pembelian per saham dari transaksi ini sebesar Rp3.950,13. Dengan demikian, investasi yang dilakukan Erwin saat itu mencapai sekitar Rp1,97 miliar.
Seperti diketahui, harga saham PTRO saat itu dibuka di level Rp3.840 per saham. Selanjutnya, saham PTRO bergerak di level bawah Rp3.830 per saham dan sempat menyentuh level Rp3.940 per saham saat itu.
Baca Juga
Belakangan, harga saham PTRO jatuh seiring dengan sentimen negatif pengumuman MSCI ihwal pengecualian PTRO dan emiten afiliasi Prajogo Pangestu lainnya BREN & CUAN dalam tinjauan terhadap MSCI Global Standard Indexes bulan ini.
Selepas perdagangan sesi I hari ini, saham PTRO terkoreksi 23,97% atau susut 930 poin ke level Rp2.950 per saham.
Seperti diberitakan sebelumnya, MSCI telah mengecualikan tiga saham emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu dalam tinjauan terhadap MSCI Global Standard Indexes. Keputusan tersebut diumumkan secara resmi pada 6 Februari 2025.
Dalam pengumuman resminya, MSCI menyatakan keputusan ini didasarkan pada analisis serta umpan balik dari pelaku pasar mengenai potensi kendala investasi.
“MSCI tidak akan mempertimbangkan untuk menambah saham-saham berikut ke dalam MSCI Indonesia Investable Market Index [IMI] sebagai bagian dari review indeks Februari 2025,” tulis pengumuman MSCI.
Meski demikian, MSCI menegaskan pihaknya tetap terbuka terhadap masukan dari pelaku pasar dan investor terkait kelayakan ketiga saham tersebut.
“MSCI akan meninjau kelayakan saham ini sebagai bagian dari review indeks di masa depan dan berkomunikasi lebih lanjut jika diperlukan.”
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.