Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Safe Haven Menguat, Emas Naik 6 Pekan Beruntun

Permintaan emas menguat sebagai aset safe haven membuat harganya naik nyaris selama enam pekan berturut-turut.
Emas batangan dalam berbagai ukuran tersimpan di brankas yang berada di Jerman. / Bloomberg-Michaela Handrek-Rehle
Emas batangan dalam berbagai ukuran tersimpan di brankas yang berada di Jerman. / Bloomberg-Michaela Handrek-Rehle

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas naik hingga akhir perdagangan Jumat (7/2/2025) dan berada di jalur kenaikan pekan keenam berturut-turut karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China yang mendorong investor untuk mencari perlindungan pada aset safe haven.

Mengutip data Reuters, harga emas spot naik 0,2% menjadi US$2.861,46 per ons dan naik lebih dari 2% pekan ini, setelah mencapai rekor tertinggi US$2.886,62 di awal sesi.

Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup 0,4% lebih tinggi pada US$2.887,60 per ons. 

"Fokus utama pasar emas terus berlanjut pada ketidakpastian terkait kebijakan tarif Trump," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, dilansir Reuters, Sabtu (8/2/2025). 

Pekan ini, Presiden AS Donald Trump telah memulai perang dagang sebagai tindak lanjut ancamannya untuk mengenakan bea baru pada China, meskipun dia memberi Meksiko dan Kanada penangguhan selama satu bulan.

Di tengah kondisi ini, emas sering digunakan sebagai investasi yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan.

Peter Grant, Wakil Presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals, menilai pasar emas juga tampaknya telah didukung oleh pertumbuhan berkelanjutan dalam kepemilikan emas Bank Rakyat China dan program baru China yang memungkinkan dana asuransi untuk berinvestasi dalam emas. 

Sementara itu, laporan Departemen Tenaga Kerja AS juga menunjukkan ekonomi AS menambah 143.000 lapangan kerja pada Januari, dibandingkan dengan kenaikan 170.000 yang diharapkan oleh para ekonom, sedangkan tingkat pengangguran berada pada angka 4%, dibandingkan dengan ekspektasi sebesar 4,1%.

Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities mengatakan, pertumbuhan upah dan menurunnya penciptaan lapangan kerja menantang kemampuan Federal Reserve untuk menyesuaikan suku bunga dapat membentuk situasi yang rumit namun berpotensi menguntungkan.  

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee menilai ekonomi yang kuat dengan lapangan kerja penuh dan inflasi yang mereda seharusnya memungkinkan Fed untuk memangkas suku bunga, tetapi ketidakpastian tarif mengharuskan kehati-hatian. 

Selain emas, harga perak spot justru turun 0,8% menjadi US$31,94 per ons dan platinum turun 0,3% menjadi US$982,50. Adapun, paladium turun 0,7% menjadi US$971,62.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper